Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Sedangkan per November 2019, Amar Bank telah berhasil menyalurkan kredit Rp 1,94 triliun, tumbuh 40,08% (yoy) dibandingkan November 2018 senilai Rp 1,38 triliun. Adapun penghimpunan dananya senilai Rp 1,76 triliun dengan pertumbuhan 78,48% (yoy).
Sedangkan selain Amar Bank, adapula Bank Sumut yang kini juga tengah bersiap untuk melantai di bursa. April lalu, para pemegang saham perseroan telah merestui aksi ini. Dalam prospektusnya, IPO Bank Sumut bakal digelar dengan menerbitkan saham baru di kisaran 20%-40% dari modal disetor
Adapula tujuan perseroan untuk go public agar dapat meningkatkan modal dasarnya secara signifikan, dari Rp 2 triliun menjadi Rp 5 triliun. Dengan komposisi kepemilikan saham menjadi Saham Seri A sebanyak 400 juta lembar dengan nilai nominal Rp 10.000 atau setara Rp 4 triliun yang diprioritaskan akan dipegang pemerintah provinsi, kabupaten, kota.
Baca Juga: Pengguna LinkAja telah mencapai 40 juta, 52% dari Pulau jawa
Sedangkan sisanya berupa Saham Seri B sebanyak 100 juta lembar dengan nominal yang sama atau setara Rp 1 triliun yang diperuntukkan bagi masyarakat, baik perusahaan maupun perorangan.
“Kami targetkan akhir 2020, atau paling lambat 2021 bisa IPO. Saat ini kami juga sedang mulai sosialisasi bersama komisaris, direksi dan pejabat terkait. 20 Desember nanti kami akan roadshow kepada pemegang saham,” kata Corporate Secretary Bank Sumut Syahdan Hutabarat kepada Kontan.co.id.
Per September 2019, pemerintah kota dan kabupaten sendiri menggenggam jadi pemilik saham mayoritas perseroan sebesar 52,69%. Sementara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengempit 47,31% saham perseroan.
Sedangkan per Oktober 2019, Bank Sumut telah berhasil menyalurkan kredit Rp 23,64 triliun dengan pertumbuhan 11,85% (yoy). Serta menghimpun dana Rp 30,13 triliun dengan pertumbuhan 17,88% (yoy).
Baca Juga: Tuntut tanggung jawab, nasabah Jiwasraya datangi Kementerian BUMN dan OJK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News