kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekonom: Di tengah pandemi, beban bunga bank berpotensi naik


Senin, 27 April 2020 / 16:13 WIB
Ekonom: Di tengah pandemi, beban bunga bank berpotensi naik
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di mesin ATM Bank Permata di Jakarta, Jumat (14/2). Industri perbankan tengah menghadapi tantangan di tengah penyebaran wabah virus corona (Covid-19).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Salah satunya melalui instrumen quantitative easing yang diantaranya adalah menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM), operasi moneter melalui penyediaan term-repo dan tidak memberlakukan kewajiban tambahan Giro untuk pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM).

Fakta lainnya, sebenarnya tren bunga dana perbankan juga sedang ke arah penurunan. Tercatat, per Februari 2020, suku bunga deposito cenderung menurun dibandingkan dengan akhir tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Saat IHSG pulih, saham emiten bank BUMN diperkirakan jadi pendorongnya

Bila dirinci, suku bunga deposito 1 bulan turun 15 basis poin (bps) menjadi 5,87%, suku bunga deposito 3 bulan turun 10 bps menjadi 6,22%, suku bunga deposito 6 bulan turun 25 bps menjadi 6,54% dan suku bunga deposito 12 bulan turun 10 bps menjadi 6,82%.

Josua menegaskan, dengan kondisi masih terkendalinya likuiditas perbankan secara keseluruhan dan telah ditopang oleh kebijakan BI untuk melonggarkan kondisi likuiditas berpotensi mendorong penurunan suku bunga deposito namun terbatas oleh risiko penerbitan SBN yang meningkat pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×