kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Ekonom Sebut Pimpinan Terpilih OJK Harus Bisa Hadapi Tantangan Integrasi Kebijakan


Senin, 07 Maret 2022 / 20:10 WIB
Ekonom Sebut Pimpinan Terpilih OJK Harus Bisa Hadapi Tantangan Integrasi Kebijakan
ILUSTRASI. Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/17.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (Pansel DK OJK) telah mengumumkan 21 nama calon pimpinan OJK. Meski integritas, kapasitas, dan pengalaman dewan komisioner OJK ini masih memiliki tantangan besar. 

Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menyatakan pimpinan yang baru harus bisa mewujudkan cita-cita didirikannya OJK dalam percepatan reformasi sektor keuangan secara terintegrasi. Terlebih regulator jasa keuangan ini mengawasi dan membuat kebijakan sektor perbankan, industri keuangan non bank (IKNB), dan pasar modal. 

“Dulu cita-cita pengawasan secara integrasi, tetapi ini belum sepenuhnya jalan, ketiga sektor masih jalan sendiri2. Ini harus dipercepat. Sehingga perbaikan Undang-Undang OJK harus dilakukan karena menyangkut decision making di OJK,” ujar Piter kepada Kontan.co.id pada Senin (7/3).

Ia melihat, keputusan tertinggi ada di Kepala Eksekutif Pengawas di setiap sektor, bukan di Ketua Dewan Komisioner OJK. Ia menilai, sistem ini menjadikan proses membuat kebijakan di OJK tidak sempurna. 

Baca Juga: Ini Harapan Manajer Investasi Terhadap Calon Ketua OJK

Misalnya, persoalan di perbankan, maka keputusannya ada di Kepala Eksekutif di perbankan, bukan di Ketua Dewan Komisioner. “Persoalan ini sudah dikeluhkan sejak awal oleh Ketua Dewan Komisioner OJK pendahulu Muliaman D Hadad. Lalu juga dikeluhkan oleh Wimboh Santoso,” tambahnya.

Terkait persoalan lain seperti peralihan ke perbankan digital maupun semrawutnya persoalan di industri asuransi, Piter menilai, bila persoalan pembuatan keputusan OJK ini tuntas, maka masalah lainnya bisa diselesaikan dengan baik. 

Menurut Piter, sistem kebijakan yang lebih efektif diterapkan di Bank Indonesia yang terdiri dari Gubernur BI dan Dewan Gubernur BI. Sebab, Gubernur BI memiliki kekuasaan yang besar seperti hak veto yang bisa menggugurkan keputusan dewan gubernur. 

Kendati demikian, ia berpendapat hasil akhir dari pansel yang jumlahnya 21 ini sudah yang terbaik. Baik dari sisi integritas, kapasitas, dan pengalaman kerja.

“Siapa saja yang terpilih menurut saya itu sudah yang terbaik, tinggal, Presiden suka dan merasa cocok yang mana, begitupun DPR pilih yang mana. Jokowi akan pilih dua calon DK, yang nanti akan dipilih satu oleh DPR. Jadi dari ketiga ini sudah tidak ada lagi istilah tidak ada yang baik,” tuturnya. 

Baca Juga: Ini Harapan IKNB kepada Calon Ketua Dewan Komisioner OJK ke Depan

Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Information and Applied Technology, Dody Dalimunthe menyatakan pelaku jasa asuransi sangat berharap besar kepada komisioner OJK ke depan, agar pengaturan dan pengawasan dapat dilakukan efektif agar industri asuransi menjadi sehat serta memberikan kontribusi bagi perekonomian negara. 

Untuk itu sistem pengaturan dan pengawasan harus terintegrasi dengan sektor lain dalam mendongkrak literasi dan perlindungan konsumen. Harus adaptif pada perubahan dinamika industri yang sangat cepat. “Mendukung  perhatian ke insurtech dan ekonomi digital. Juga mendukung dan menjadi pelopor isu-isu global seperti keuangan berkelanjutan dan green economy," tambahnya.  

Ia menyatakan pekerjaan rumah (PR) bagi komisioner OJK tentunya membawa lembaga ini menjadi pengawas sektor jasa keuangan yang independen dan kredibel.  Sehingga bisa mewujudkan industri jasa keuangan yang tangguh, tumbuh, dan berkelanjutan. 

Juga mampu melindungi konsumen dan masyarakat dengan memfasilitasi kebijakan sektor jasa keuangan yang berkeadilan dan mensejahterakan. Beberapa tantangan yang akan dihadapi dan bahkan sudah di depan mata diantaranya adalah bagaimana kebijakan OJK secara cepat untuk memitigasi pandemi covid-19 terhadap pemulihan ekonomi.

“Khusus untuk industri asuransi tentunya bagaimana meningkatkan kembali kepercayaan publik sebagai dampak dari munculnya permasalahan-permasalahan industri yang mempengaruhi persepsi dan tingkat kepercayaan masyarakat," tambah Dody yang juga menjabat sebagai Direktur Utama NasionalRe .

Sedangkan Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan percaya dan akan menunggu hasil dari pemilihan pimpinan OJK. Ia berharap pemerintah baik presiden maupun DPR bisa memilih orang yang benar-benar tepat dan berkontribusi terhadap perbankan di tanah air. 

Adapun daftar nama 21 orang calon anggota Dewan Komisioner OJK tersebut yaitu:

1. Calon Ketua Dewan Komisioner OJK merangkap anggota:
Mahendra Siregar
Darwin Cyril Noerhadi
Iskandar Simorangkir

2. Calon Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota:
Mirza Adityaswara
Marwanto
Mohamad Fauzi Maulana Ichsan

3. Calon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK merangkap anggota:
Dian Ediana Rae
Agusman
Ogi Prastomiyono

4. Calon Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK merangkap anggota:
Hoesen
Inarno Djajadi
Doddy Zulverdi

5. Calon Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK merangkap anggota:
Pantro Pander Silitonga
Iwan Pasila
Adi Budiarso

6. Calon Ketua Dewan Audit OJK merangkap anggota:
Hidayat Prabowo
Sophia Issabella Watimena
Budi Santoso

7. Calon anggota Dewan Komisioner OJK yang membidangi edukasi dan perlindungan konsumen:
Friderica Widyasari Dewi
Hariyadi
Difi Johansyah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×