kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Ekonomi bangkit, asuransi kargo berpeluang ikut tumbuh tahun ini


Senin, 15 April 2019 / 14:23 WIB
Ekonomi bangkit, asuransi kargo berpeluang ikut tumbuh tahun ini


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi kargo atau pengangkutan berpeluang tumbuh tahun seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,3% dan Bank Indonesia menargetkan tumbuh 5,2% sepanjang 2019.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan tahun ini lini pengangkutan dapat tumbuh. Apalagi gairah bisnis moda transportasi semakin tumbuh dari waktu ke waktu.

"Asuransi pengangkutan barang menurut kami kecenderungannya mengalami peningkatan. Data tahun lalu menunjukkan peningkatan pertumbuhan pengangkutan untuk semua moda transportasi. Hal tersebut berpotensi meningkatkan asuransi pengangkutan," ujar Dody kepada Kontan.co.id, Senin (15/04).

Kendati demikian, AAUI tidak mematok pertumbuhan premi asuransi umum untuk lini bisnis pengangkutan. Namun, secara total, asosiasi memproyeksi premi bisnis asuransi umum sepanjang 2019 tumbuh 10% dari pencapaian tahun lalu.

Data AAUI menunjukkan tahun lalu premi asuransi pengangkutan tumbuh 11,46% yoy dari Rp 3,14 triliun menjadi Rp 3,50 triliun. Asosiasi melihat pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan aktivitas perekonomian. Tercermin dari pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,18 dan kenaikan volume pengangkutan barang selama 2018 tumbuh 5,0%.

Selain itu, klaim asuransi pengangkutan tercatat turun sepanjang 2018 sebesar 9,53%. Pada 2017 klaim lini bisnis ini mencapai Rp 1,08 triliun, turun menjadi Rp 982,43 miliar pada akhir 2018.

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPM Insurance) terus membidik segmen korporasi. Presiden Direktur MPM Insurance Alexander Hendro Setokusumo menyatakan strategi yang digunakan adalah dengan menawarkan produk ini bagi perusahaan yang sudah menggunakan produk MPM Insurance lainnya.

"Klien kita melayani kargo antar pulau maupun untuk impor ekspor. Lebih banyak untuk kargo dalam negeri. Potensinya di 2019 masih baik apalagi interkoneksi antar pulau makin pesat," ujar Alex kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Selain itu, Alex menyebut bisnis asuransi kargo risikonya lebih kecil. Tingkat keparahan atau severity masih dapat dikelola degan baik. Meski menargetkan tumbuh, Alex menyebut tahun ini bisnis asuransi MPM Insurance masih akan didominasi oleh lini kendaraan bermotor 50%, properti 30%, 10% hingga 15% kredit multiguna sisanya ke pada lini bisnis lain termasuk kargo.

Target premi MPM Insurance di 2019 naik 15% dari pencapaian 2018. Tahun lalu perusahaan ini mencatatkan pendapatan premi bruto tumbuh 23,75% yoy menjadi 338,12 miliar.

Direktur Utama Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi mengatakan, per 2018 porsi asuransi muatan lautnya berada di kisaran 6%-7%. Christian memprediksi pertumbuhan asuransi ini bisa mencapai 15%.

Direktur Operasi Ritel Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Sahata L. Tobing mengatakan, premi asuransi pengangkutan lautnya di kisaran Rp 150 miliar.

Sementara itu Direktur Asuransi Central Asia (ACA) Debbie Wijaya mengatakan, per 2018, asuransi muatan laut baru mencapai 4% dari total portofolionya atau senilai dengan Rp 122,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×