kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonomi mulai pulih, NPL perbankan membaik ke 3,22% di Oktober 2021


Senin, 29 November 2021 / 18:30 WIB
Ekonomi mulai pulih, NPL perbankan membaik ke 3,22% di Oktober 2021
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui ATM di Tangerang, Senin (7/9/2020).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring pemulihan ekonomi nasional, perbankan berupaya meningkatkan kualitas kredit. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) industri perbankan berada di level 3,22% per Oktober 2021. 

Angka NPL ini lebih baik sebelum penerapan PPKM jilid dua secara masif di level 3,35% pada Juli 2021. Bankir optimis kualitas kredit akan terus membaik hingga tahun depan. 

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memproyeksi NPL BTN di kisaran 3,7% hingga 3,9% di pengujung 2021. Setiyo Wibowo, Direktur Risk Management and Transformation BTN berharap NPL dapat terus membaik di kisaran 3,3% hingga 3,5% di tahun depan. 

“NPL Oktober 2021 kondisi makin baik dibandingkan September sudah 3,94%. Ini menunjukkan prospek pemulihan ekonomi yang semakin baik. Perbaikan kualitas terutama di perumahan landed yang tipe sederhana mulai dari 36 meter persegi hingga 70 meter persegi,” kata dia kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: OJK: Tingginya gap pertumbuhan kredit dengan DPK akan pengaruhi profitabilitas bank

Sedangkan untuk segmen apartemen secara umum prospeknya masih cukup berat karena supply yang masih berlebih. Kondisi NPL ini jauh membaik dibandingkan September 2020 mencapai 4,56%. 

Setiyo menjelaskan, terdapat empat strategi yang telah diterapkan. Pertama, menerapkan perbaikan proses kredit baru. 

Kedua, perbaikan manajemen penagihan dan manajemen aset. Ketiga, mempercepat penjualan aset bermasalah secara massal. Keempat, penyaluran kredit yang sudah mulai pulih.

Baca Juga: Restrukturisasi kredit di bank melandai, ini penyebabnya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×