kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

FIF Group masuk ke bisnis pembiayaan roda empat


Senin, 11 November 2013 / 11:19 WIB
FIF Group masuk ke bisnis pembiayaan roda empat
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi capai 5,5% di kuartal II-2022


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

SLEMAN. FIF Group (FIF) yang selama ini dikenal sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor dan peralatan elektronik serta rumah tangga, akan terjun ke pelayanan kredit kepemilikan mobil bekas dan baru. Ekspansi pembiayaan tersebut sudah mulai dilakukan pada pertengahan tahun ini.

Sebagai tahap awal, manajemen FIF menargetkan mampu membiayai sekitar 300 mobil per tahun untuk beberapa cabangnya yang ada di seluruh Indonesia.

CEO FIF Group Suhartono mengatakan kepada wartawan di Sleman, minggu lalu, minimal satu cabang membiayai satu mobil. ”Bisnis berubah! Kami tumbuh dengan cepat. Saat ini masih belajar di dunia yang baru ini. Kalau satu cabang sudah membiayai kredit satu mobil, pasti akan diikuti pembiayaan untuk kendaraan roda empat selanjutnya,” jelasnya.

Untuk memulai layanan ini, tidak harus fokus di kota-kota besar karena sebagian besar sudah dilayani oleh Astra Credit Companies (ACC), sama-sama anggota grup Astra International. FIFGroup menyasar daerah-daerah luar Jawa yang selama ini belum terjamah ACC agar tidak ”saling senggol”.

Pergeseran nilai

Langkah FIFGroup terjun ke pembiayaan mobil didasarkan perkembangan yang akan datang. Suhartono menyebut, kebutuhan masyarakat terhadap mobil meningkat dari sisi daya beli dan gaya hidup. Tren saat ini, mobil menjadi pendongkrak status dan akan terus diburu dan berkembang.

”Kalau dulu untuk menarik hati lawan jenis naik sepeda motor sudah kere! Sekarang era mobil. Kami memandang mobil justru bukan menjadi kebutuhan, tetapi simbol kemapanan,” celetuk Suhartono.

Di sisi lain, makro ekonomi Indonesia diperkirakan membaik. Pendapatan per kapita pada 2015 menjadi US$ 4.500 (sekarang diperkirakan US$ 4.000-an) per tahun. Bahkan pada 2025 sekitar US$ 10.000. Berarti, jika ini terjadi, daya beli semakin kuat, sampai pelosok daerah sekali pun. (Donny Apriliananda/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×