Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
“Di masa wabah Covid-19 ini, ada kabar gembira dari beberapa platform yang tetap mencatatkan pertumbuhan pencairan. Dengan kekuatan inovasi produk dan adaptasi dari artificial intelligent (credit scoring) dalam pengelolaan risiko, mereka masih mencatatkan pertumbuhan spektakuler hingga lebih dari 100%. Tentu saja, hal tersebut dimungkinkan karena dukungan dari lender mereka baik institusional maupun individual,” ujar Kuseryansyah.
Kuseryansyah menambahkan industri fintech P2P lending akan menjaga kinerja pada masa pandemi ini dan selektif menyalurkan pembiayaan. Dengan demikian diharapkan dapat menjaga peran aktif fintech P2P lending dalam menjangkau pembiayaan bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh lembaga keuangan.
Baca Juga: Fintech P2P Lending Modalku tawarkan return beragam kepada lender
Berdasarkan data OJK per Maret 2020, akumulasi penyaluran pinjaman fintech P2P lending naik 208,83% menjadi Rp 102,53 triliun dari posisi periode yang sama tahun lalu.
Sementara total, rekening borrower alias peminjam per Maret mencapai 4.292.313 peminjam, naik 256,28%. Adapun jika diakumulasikan secara tahunan jumlah borrower atau peminjam mencapai 24.157.567 entitas . Angka ini naik 246,99%.
Adapun jumlah lender atau pemberi pinjaman juga melesat, mesti tak setinggi jumlah peminjam. Sampai Maret, jumlah lender mencapai 3.826 lender. Angka ini naik 72,5%. Adapun secara tahunan, kenaikan jumlah pemberi pinjaman mencapai 640.233, naik 134,91%.
Baca Juga: Deretan fintech ilegal berkedok koperasi ini diberi waktu sepekan untuk membela diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News