Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi ekonomi yang dibayangi oleh ketidakpastian, tren nilai tukar mata uang asing memiliki volatilitas yang tinggi. Meski demikian, hal tersebut tak banyak berdampak pada naik turunnya transaksi mata uang asing yang terjadi di Jenius yang merupakan layanan digital banking dari PT Bank SMBC Indonesia Tbk.
Digital Banking Product & Innovations Head SMBC Indonesia, Febri Rusli mengungkapkan bahwa transaksi mata uang asing yang ada di Jenius tak banyak terpengaruh oleh adanya gejolak mata uang asing yang terjadi saat ini.
Ia justru bilang tren transaksi internasional baik dalam bentuk transfer maupun jual-beli mata uang asing di Jenius terus menunjukkan pertumbuhan. Meski demikian, ia enggan menyebutkan secara detail pertumbuhannya.
Baca Juga: Dolar AS Masih Dalam Tekanan, Ini Mata Uang Utama Yang Bisa Dicermati
Namun, jika menilik data internal di 2024, Febri mengungkapkan untuk transaksi mata uang asing paling banyak terjadi untuk Yen Jepang dengan kontribusi sekitar 26%. Dilanjutkan oleh mata uang Euro sekitar 20% dan mata uang Dollar AS sekitar 19%.
“Ini karena memang tren orang jalan-jalan ke Jepang sedang tinggi,” ujarnya
Di sisi lain, untuk transaksi mata uang asing yang dalam bentuk transfer, Febri mengungkapkan bahwa paling banyak terjadi untuk Dollar AS yang berkontribusi hingga 58%. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan banyak orang yang juga menyekolahkan anaknya di negeri Paman Sam tersebut.
Baca Juga: Valas Asia Bergantung Kelanjutan Perang Dagang, Ini Mata Uang yang Layak Dikoleksi
Melihat tren tersebut, Febri bilang bahwa sejatinya tren transaksional mata uang asing yang terjadi di Jenius lebih bersifat musiman. Sehingga, bukan karena dipengaruhi oleh naik turunnya nilai tukar.
Ia mencontohkan kalau di Jenius sendiri, biasanya transaksi mata uang asing akan terjadi pada musim liburan. Sebab, ia melihat mayoritas dari 6 juta pengguna Jenius saat ini memang merupakan orang-orang yang suka travelling.
“Jadi di kami itu gak terpengaruh yang fluktuatif gitu tapi nanti libur akhir tahun biasanya ramai yang transaksi mata uang asing,” tandasnya.
Baca Juga: Dolar AS dalam Tren Pelemahan, Cermati Valas Berikut yang Masih Prospektif
Selanjutnya: Produktivitas Nasional Rendah, Daya Saing Industri Tertekan
Menarik Dibaca: Mulai Hari Ini Pemesanan Tiket Kereta KAI Bisa Lebih Dekat dengan Waktu Keberangkatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News