Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia meluncurkan produk baru unitlink bertajuk iDare. Dari produk produk yang dirilis Kamis (6/8) itu, Generali menargetkan premi yang bisa mereka raih sampai akhir tahun nanti sebesar Rp 200 miliar-Rp 300 miliar.
Produk iDare ini memang menyasar para nasabah tajir. Soalnya, produk gado-gado asuransi dan investasi ini mematok premi minimal Rp 100 juta. "Asuransinya sama seperti produk asuransi jiwa lainnya. Kami akan memberikan perlindungan hingga seumur hidup. Tapi, yang unik dari produk ini adalah bagian investasinya," jelas Edy Tuhirman, Chief Executive Officer (CEO) Generali Indonesia.
Edy menjelaskan, keunggulan investasi yang mereka tawarkan terletak pada tiga fasilitas manajemen risiko. Tiga fasilitas tersebut adalah auto trading, automatic re-entry, dan auto balancing.
Fasilitas ini membantu nasabah untuk memantau pergerakan investasi, sesuai tingkat risiko yang mereka inginkan. Nantinya, pembagian porsi asuransi dan investasi semua diserahkan pada kemauan klien.
"Menurut survei kami, permintaan produk-produk seperti ini sangat besar. Terutama dari orang-orang berduit yang mengalami krisis di tahun 2008 kemarin," tutur dia. Edy yakin produk baru mereka ini bisa menjaring banyak dana dari pasar.
Ketimbang instrumen investasi lain seperti deposito atau reksadana, pamor unitlink memang masih kalah. Instrumen tabungan dan deposito masih merupakan pilihan investasi favorit masyarakat. Tak heran bila simpanan masyarakat di perbankan terus menanjak.
Dana kelolaan asuransi tercatat baru sekitar Rp 60 triliun. Dari jumlah itu, dana yang mengalir ke unitlink sekitar 57%-nya atau sebesar Rp 34,2 triliun.
Generali akan memasarkan produk barunya lewat bank (bancassurance). Generali sudah bekerjasama dengan Bank DBS Indonesia.Target pasar iDare adalah nasabah prioritas DBS. "Biasanya, untuk investasi semacam ini tidak mudah dimengerti oleh investor awam. Makanya targetnya adalah nasabah prioritas," ujar Budiyanto Winata, Head of Wealth Management DBS Indonesia. Saat ini, jumlah nasabah prioritas DBS mencapai 16.000 nasabah. Ke depan, Generali juga akan menggandeng bank lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News