kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Genjot transaksi nontunai, BRI tambah 35.000 EDC


Senin, 23 Februari 2015 / 11:39 WIB
Genjot transaksi nontunai, BRI tambah 35.000 EDC
ILUSTRASI. Harga Emas Antam Hari Ini (8/9) di Pegadaian Kompak Turun, UBS Stagnan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Untuk meningkatkan transaksi nontunai dan fee base income, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menambah mesin Electronic Data Capture (EDC). Tahun ini, BRI menargetkan menambah 35 ribu mesin EDC di seluruh Indonesia.

Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI menuturkan, tujuan perseroan menggenjot pengadaan mesin EDC adalah guna meningkatkan transaksi kartu BRI. “Baik di dalam jaringan sendiri atau jaringan terafiliasi,” kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (23/2).

Sampai dengan akhir Desember 2014, total unit mesin yang digunakan untuk menggesek dan tapping alat pembayaran menggunakan kartu yang dimiliki BRI berjumlah 131.204 unit. Penambahan EDC selama tahun 2014 tersebut meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebanyak 85.936 unit.

Sepanjang tahun 2014, jumlah volume transaksi kartu ATM, debet, dan kredit mencapai 6,8 juta transaksi dengan nilai Rp 2,7 triliun. Nilai transaksi tersebut tumbuh lebih dari 100% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 996 Miliar.

Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah volume transaksi uang elektronik BRI (BRIZZI) mencapai 2,3 juta transaksi dengan nilai Rp 172,662 miliar. Nilai transaksi BRIZZI juga mengalami kenaikan sebesar 75% (yoy).

Selain transaksi dengan kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik melalui mesin EDC, Bank BRI juga terus berusaha meningkatkan nilai transaksi acquiring. Transaksi acquiring merupakan jenis transaksi di mana nasabah bank lain bertransaksi menggunakan mesin EDC maupun ATM milik Bank BRI.

“Volume transaksi acquiring tahun 2014 dengan menggunakan EDC BRI sebesar Rp 12,38 triliun, atau meningkat 166% dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp 4,63 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 5,98 juta,” jelas Budi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, total fee base income yang diraih Bank BRI dari transaksi dengan menggunakan mesin EDC pada tahun 2014 mencapai Rp 204,89 miliar atau meningkat 137% dari tahun 2013 yang sebesar Rp 86,34 miliar.

Di tahun 2015, BRI menargetkan transaksi non tunai melalui EDC hingga Rp 13 triliun, dengan jumlah transaksi sebanyak 14 juta transaksi serta pertumbuhan fee base income dari penggunaan mesin EDC berkisar antara 20–25%.

Agar target tersebut tercapai, strategi BRI antara lain dengan memperbanyak mesin–mesin EDC serta bekerja sama dengan merchant untuk menjalankan loyalty program. Hingga Akhir tahun 2014, Bank BRI telah bekerja sama dengan lebih dari 34 ribu merchant. “Diharapkan terus bertambah seiring dengan penambahan jumlah mesin EDC,” pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×