kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hapus Buku Kredit Bank Besar Meningkat pada Kuartal I-2024


Minggu, 05 Mei 2024 / 18:45 WIB
Hapus Buku Kredit Bank Besar Meningkat pada Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank BNI Jakarta (5/11). Hapus Buku Kredit Bank Besar Meningkat pada Kuartal I-2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi hapus buku kredit gencar dilakukan sejumlah bank besar. Ini tercermin dari nilai hapus buku perbankan yang terus melonjak pada kuartal I-2024.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi bank yang mencatat kenaikan hapus buku kredit paling tinggi. Pada kuartal I-2024, BRI telah melakukan hapus buku Rp 10,4 triliun meningkat 131,11% secara tahunan atau year on year (yoy) dari perode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,5 triliun.

Segmen mikro menjadi kontribusi tertinggi kenaikan kredit hapus buku dengan capaian Rp 5,9 triliun.

Alhasil, saat ini, non performing loan (NPL) coverage BRI telah menyusut menjadi 202,82%, dibanding periode sama tahun sebelumnya yang berada di level 268,93%.

Baca Juga: Upaya Perbaiki Kredit Macet, Eximbank Telah Collection Rp 321 Miliar

Adapun recovery aset bermasalah BRI tercatat meningkat 48,2% yoy pada kuartal I-2024 menjadi Rp 4,39 triliun dari periode sama tahun 2023 yang sebesar Rp 2,96 triliun.  

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga tercatat memiliki kenaikan kredit hapus buku terbesar kedua setelah BRI, yakni 45,19% menjadi Rp 3,92 triliun. Walau demikian, BNI tampaknya juga sudah mengantisipasi dengan menaikkan NPL coverage.

Pada kuartal I-2023, NPL coverage-nya berada di level 286,8% menjadi 330,2% di kuartal I-2024.

 

"Kami belum akan menurunkan NPL coverage jika risiko kredit yang tercermin dalam LAR belum turun. Setidaknya, berada di bawah 10%. Kami juga masih cukup konservatif saat ini, tetapi kami cukup yakin untuk pertumbuhan kredit di semua segmen dapat positif di tahun ini,” ujar David Pirzada, Direktur Risk Management BNI.

Adapun PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat sudah melakukan hapus buku sepanjang kuartal I-2024 sebesar Rp 3,60 triliun, ada kenaikan sekitar 8,11% yoy jika dibandingkan dengan hapus buku yang dilakukan pada periode sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Tak Kunjung Keluar, Dirut BRI Ingatkan Kembali Moral Hazard Aturan Hapus Tagih UMKM

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mencatat kenaikan hapus buku kredit pada kuartal I-2024 menjadi Rp 571,78 miliar, naik 118,37% yoy dari periode sama tahun 2023 yang sebesar Rp 261,84 miliar. Alhasil saat ini NPL coverage Bank BCA telah menyusut menjadi 220,3% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang berada di level 284,9%.

Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengatakan, pada prinsipnya, penghapusbukuan kredit dilakukan secara selektif.

"Ke depan, BCA optimistis dalam penyaluran kredit dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, sehingga kualitas pinjaman tetap terjaga," kata Hera.

Hera menerangkan, seiring dengan tren kualitas kredit BCA yang membaik di kuartal I 2024,  BCA menjaga nilai CKPN yang memadai di industri perbankan Indonesia dengan NPL coverage sebesar 220,3% dan LAR coverage sebesar 71,9%.

"Biaya pencadangan akan senantiasa kami review sejalan dengan perkembangan kualitas aset dan kondisi perekonomian Indonesia," ujarnya.



TERBARU

[X]
×