Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Hexana mengakui Jiwasraya telah lama mengalami mismanajemen dalam hal pengelolaan investasi dan desain produk yang mengakibatkan kesulitan likuiditas dan berujung pada ketidakmampuan membayar klaim pemegang polis sejak tahun 2018.
Ia menyebut ketidakmampuan pembayaran klaim pemegang polis tercermin dari posisi laporan keuangan tahun 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Independen, dimana terdapat posisi ekuitas yang negatif.
Baca Juga: Lima BUMN Karya beli aset Asuransi Jiwasraya
Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo bilang pembayaran perdana mulai pada Senin, 30 Maret 2020 mendatang. Adapun dana yang telah disiapkan mencapai Rp 400 miliar.
“Sumber dana itu berasal dari penjualan aset keuangan berupa obligasi,” ujar Tiko panggilan akrab mantan Direktur Utama Bank mandiri itu kepada Kontan.co.id pada Kamis (26/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News