CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Hasil investasi asuransi jiwa turun, Capital Life masih andalkan instrumen saham


Kamis, 18 Juli 2019 / 14:47 WIB
Hasil investasi asuransi jiwa turun, Capital Life masih andalkan instrumen saham


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja hasil investasi industri asuransi jiwa mengalami penurunan pada kuartal II 2019. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2019, hasil investasi industri asuransi jiwa pada bulan Mei 2019 tercatat sebesar Rp 4,49 triliun. Angka ini turun secara year to date (ytd) sebanyak 48,79% dibandingkan hasil investasi industri asuransi jiwa di bulan Januari 2019 yang mencapai Rp 8,77 triliun.

Sementara itu, total investasi industri asuransi jiwa juga mengalami penurunan sedalam 1.82%, yakni dari yang semula sebesar Rp 472,56 triliun di bulan Januari 2019 menjadi Rp 463,92 triliun pada Mei 2019. 

Baca Juga: Asuransi Bintang hindari asuransi kredit

Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh adanya penurunan investasi industri asuransi jiwa pada instrumen investasi saham sebesar 3,84% dari yang semula Rp 146,19 triliun pada Januari 2019 menjadi Rp 140,57 triliun di bulan Mei 2019.

Selain itu, investasi industri asuransi jiwa juga mengalami penurunan secara ytd pada instrumen reksadana sebanyak 1,52% dari yang semula mencapai Rp 171,08 triliun di bulan Januari 2019 menjadi Rp 168,47 triliun pada Mei 2019.

Di tengah tren penurunan ini, PT Capital Life Indonesia mengaku masih akan terus mengalokasikan dana investasinya pada instrumen saham dan reksadana. Menurut keterangan Direktur Bisnis Capital Life, Robin Winata, hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan valuasi dari underlying kedua instrumen tersebut yang dinilai baik.

Baca Juga: Asuransi Simas Insurtech kejar premi asuransi fintech Rp 20 miliar sampai akhir tahun

“Kami membidik underlying yang mempunyai total gabungan return di 10,8%-11% per tahun,” ujar Ronin kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).

Strategi ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Capital Life sejak awal tahun 2019. Berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Capital Life per 31 Maret 2019, nilai investasi perseroan pada instrumen saham mencapai Rp 2.62 triliun, atau setara dengan 34,12% dari total jumlah investasi sebesar Rp 7,68 triliun pada periode tersebut.

Sementara itu, nilai investasi PT Capital Life Indonesia pada instrumen reksadana mencapai Rp 4,07 triliun, atau setara dengan 53,06% dari total jumlah investasi. Adapun sebanyak 12,82% sisanya dialokasikan pada instrumen-instrumen investasi lain seperti deposito berjangka, obligasi korporasi, dan lain-lain.

Baca Juga: Ada peluang, asuransi umum mulai menyasar penjaminan pinjaman fintech P2P lending

Menurut Robin, Capital Life belum memiliki rencana untuk membidik instrumen-instrumen lain selain saham dan reksadana di semester II 2019. “Masih yang biasa kita lakukan (mengandalkan saham dan reksadana),” tegas dia.

Hingga 31 Maret 2019, pendapatan sebesar Rp 243,15 miliar yang diperoleh Capital Life dari hasil investasi merepresentasikan 9,2% dari total pendapatan sebesar Rp 2,64 triliun pada kuartal I 2019. 

Berdasarkan laporan laba rugi Capital Life per 31 Maret 2019, kontribusi pendapatan terbesar bersumber dari pendapatan premi netto sebesar Rp 2,37 triliun atau setara dengan 89,86% dari total jumlah pendapatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×