Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Sanny Cicilia
BOGOR. Kementerian BUMN berharap pembentukan holding perbankan bisa direalisasikan secepat mungkin. Pasalnya hal itu bisa membuat ekspansi BUMN jasa keuangan menjadi lebih maksimal.
Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, salah satunya dari sisi belanja modal atau capital expenditure. "Capex yang tadinya empat, jadi satu. Sehingga bank Himbara akan semakin efisien. Ke depan, persaingan kita adalah efisiensi," katanya.
Selain itu, bank milik pemerintah bisa fokus ke segmen masing-masing. Seperti PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) fokus di kredit perumahan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) fokus di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk di kredit korporasi. Tetapi BNI dan Mandiri juga tetap mengikuti aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang harus mengucurkan 25% kreditnya di segmen mikro.
Salah satu efisiensi yang terlihat yakni dari belanja mesin ATM dan EDC. Mesin ATM yang ada saat ini bisa dimanfaatkan seluruh nasabah bank BUMN.
"Jadi nanti ATM bank BUMN yang berdekatan atau ada di satu tempat akan dialokasikan ke tempat lain, sehingga mesinnya bisa menjadi lebih tersebar. Kami akan ada dimana-mana.
Dengan begitu, layanan bank BUMn akan menjadi lebih baik. Dan diharapkan jumlah nasabah bank BUMN pun bakal bertambah.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri menargetkan tahun ini jumlah ATM Link akan bertambah menjadi 30.000 ATM Link dari saat ini sekitar 10.000 ATM Link. Saat ini, pihaknya juga tengah mempersiapkan penyeragaman sistem ATM Link. Salah satunya dari tampilan ATM.
"Jadi kalau mesin ATM Mandiri digunakan pakai kartu BNI, maka tampilan menu dilayar akan menggunakan tampilan ATM Link. Sedangkan jika pakai kartu ATM Mandiri, tampilan layarnya akannseperti biasa. Untuk memudahkan," katanya.
Ia memperkirakan sistem tersebut sudah bisa diterapkan mulai Juni 2017 mendatang. Ia juga berjanji akan kembali memangkas biaya transaksi antar bank BUMN.
Menurut Rini, pada dasarnya holding ini bukan hal baru di perusahan BUMN keuangan. Sebab, perbankan BUMN sebelumnya juga sudah memiliki anak-anak perusahaan yang fokus pada bidang masing-masing. Bank Mandiri misalnya, dia punya anak perusahaan, di bidang asuransi, multifinance dan bank syariah. Begitupun dengan BRI dan BNI.
"Jadi dengan holding itu kita menghilangkan lemak-lemak. Seperti capex yang bisa lebih slim," katanya.
Menteri BUMN: Belanja modal empat bank, jadi satu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News