kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

InHealth perbesar andil broker dan agen


Rabu, 11 Mei 2011 / 09:20 WIB
ILUSTRASI. Toyota serius menggarap teknologi baterai solid-state untuk mobil listrik.


Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Tahun ini, Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (InHealth Insurance) mulai memperbesar porsi penjualan produk via broker dan agen. Ia akan meningkatkan kontribusi dua distribusi pemasaran itu, dari 20% menjadi 50%. Harapannya, bisa mendukung pencapaian target premi tahun ini sekitar Rp 1,15 triliun.

Selama ini, mayoritas kontribusi pendapatan premi InHealth berasal dari kantor pemasaran sendiri. Sebanyak 12 kantor pemasaran yang ada mampu menyumbang 80% terhadap total premi.

Hingga kuartal Iā€“2011, anak usaha Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes) ini mengumpulkan premi baru sebesar Rp 266 miliar. "Tumbuh 43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Muhammad Taufiq, Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan InHealth, Selasa (10/5).

Sebenarnya, InHealth sudah bekerjasama dengan 30 broker asuransi. Namun, hanya 10 broker yang berkontribusi. Di antaranya, PT AON Indonesia, Allied Broker, PT Marsh Indonesia, PT Cipta Integra Duta, PT Indosurance Broker Utama, PT Willis Indonesia, Andika Agency, Mitra Iswara Rorimpandey, dan Agra Indonesia. "Sebagian besar broker masih pasif, mungkin karena belum mengetahui produk kami," kata Taufiq.

Oleh karena itu, agar sumbangan premi dari pihak ketiga itu semakin besar, InHealth menginginkan jumlah broker aktif semakin banyak. Caranya, memperbanyak promo bagi broker seperti yang diselenggarakan kemarin. "Roadshow dan broker gathering akan diintensifkan," tandas Taufiq.

Sedangkan terkait fee broker, Taufiq mengaku tetap akan mengikuti kondisi pasar, yakni sekitar 10%ā€“15% dari premi. "Kunci bisnis dengan broker adalah faktor kedekatan dan kepercayaan, masalah fee, yang penting sesuai kondisi pasar," terang Taufiq. InHealth menghitung, jumlah broker aktif akan menjadi 20 perusahaan sampai akhir tahun ini.

InHealth juga akan memperbanyak jumlah agen, dari 50 orang menjadi 100 orang. InHealth memang tidak membutuhkan banyak agen. Mengingat, perusahaan asuransi ini menyasar pasar segmen korporasi.

Per April lalu, InHealth sudah bekerjasama dengan 1.706 perusahaan. Dari jumlah itu, jumlah peserta asuransinya mencapai 1,1 juta jiwa. Dalam waktu dekat, InHealth akan menggaet dua korporasi lagi. Mereka adalah perusahaan milik negara (BUMN). "Sekarang masih penjajakan, jadi belum bisa disebutkan namanya," jelas Taufiq.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×