kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alasan Pegadaian masih optimistis meraih laba Rp 2,7 triliun


Kamis, 04 Oktober 2018 / 16:26 WIB
Ini alasan Pegadaian masih optimistis meraih laba Rp 2,7 triliun
ILUSTRASI. Petugas menaksir emas di gerai Pegadaian


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) optimistis bisa meraih target laba sebesar Rp 2,7 triliun di tahun 2018. Apalagi, sampai dengan Agustus 2018, Pegadaian sudah mencatatkan laba Rp 1,84 triliun, atau 68,1% dari total target.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, masih ada beberapa bulan sampai akhir tahun untuk memenuhi target tersebut.

“Kalau melihat porsi laba per Agustus mencapai Rp 1,84 triliun, kami optimistis bisa mencapai target. Karena itu posisinya masih di Agustus, dan masih ada sisa bebera bulan lagi,” kata Harianto, kepada Kontan.co.id, Kamis (4/10).

Laba sebesar Rp 1,84 triliun, disumbang dari produk berbasis gadai sebesar 90% dan sisanya berbasis fidusia. Sampai dengan Agustus 2018, produk berbasis gadai tumbuh sekitar 3%, sedang produk fidusia tumbuh 35% secara year to date (ytd).

Sejumlah strategi dilakukan Pegadaian untuk memenuhi target tersebut, di antaranya dengan menambah jumlah agen. Tahun ini Pegadaian menargetkan jumlah agen sebanyak 8.044 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, dari agen gadai, pemasaran dan sales force. Sementara sampai dengan Agustus, tercatat jumlah agen yang telah bergabung sebanyak 6.003 orang, naik 1,45% dari tahun lalu.

Selain menambah jumlah agen, Pegadaian juga meningkatkan layanan kepada para nasabah, di antaranya memberikan layanan online melalui aplikasi, menambah produk baru seperti gadai tanpa bunga, gadai tanah syariah, dan layanan berbasis fintech.

Meski demikian, ia memperkirakan pembiayaan Pegadaian pemerintah tahun ini hanya tumbuh di angka satu digit. Hal ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai dengan Juli 2018, Pegadaian tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 39,41 triliun atau tumbuh 9,19 secara year on year (yoy).

“Perlambatan bisnis gadai dikarenakan kehadiran produk pembiayaan pengganti yang dikeluarkan perbankan, perusahaan fintech dan program kredit usaha rakyat,” pungkasnya.

Diketahui, Pegadaian menargetkan omset sebesar Rp 130 triliun di akhir tahun 2018. Sedangkan untuk laba bersih juga ditargetkan sebesar Rp 2,7 triliun, naik 8% dari tahun lalu yakni Rp 2,5 triliun. Pegadaian juga menargetkan aset meningkat menjadi Rp 58 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×