kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Ini cara BPD agar bisa naik kelas


Minggu, 10 Februari 2013 / 20:31 WIB
Ini cara BPD agar bisa naik kelas
ILUSTRASI. TaniHub Group masuk dalam daftar perdana LinkedIn Top Startups 2021 yang diumumkan baru-baru ini, karena dinilai mampu bertumbuh dan berhasil menarik investasi serta merekrut pencari kerja dalam situasi pandemi Covid-19.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sejak Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) soal Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank atau sering disebut dengan PBI Multilicense, bank-bank berusaha meningkatkan kelasnya.

Tak terkecuali Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang turut berencana naik kelas untuk dapat mengembangkan ekspansi. Misalnya Bank DKI. Bank DKI baru saja mendapatkan suntikan dana dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhir Januari lalu.

Dana yang diberikan yakni Rp 450 miliar. Ini tidak cukup bagi Bank DKI untuk naik BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha). Pihaknya masih membutuhkan suntikan dana lagi sebesar Rp 900 miliar. Dana yang dibutuhkan Bank DKI untuk melakukan ekspansi tahun ini yakni Rp 1,35 triliun.

Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono menuturkan, penambahan modal merupakan rencana strategis Bank DKI tahun 2013. Ini adalah upaya tindak lanjutnya terhadap PBI multilicense.

Bank DKI mencatat, Capital Adequate Ratio (CAR)-nya kian menipis, yaitu 10%. Maka dari itu, mendapatkan suntikan dana dari pemilik modal atau melantai di bursa bisa menjadi jawaban.

Rencananya, Bank DKI akan melakukan Initial Public Offering (IPO) pada Juli tahun ini, bila tidak ada hambatan. Atau selambat-lambatnya, mungkin akan mundur hingga awal 2014. Besaran saham yang akan dilepas menjadi milik publik sejumlah 20%.

"Tetapi belum kami bulatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Karena di RUPS belum diusulkan," ungkap Direktur Pemasaran Bank DKI, Mulyatno Wibowo, Jumat (25/1).

Dengan penambahan modal itu, Bank DKI akan menambah 50 kantor dan 300 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tahun ini. Investasi yang akan dikeluarkan untuk pembukaan kantor cabang adalah Rp 50 miliar.

Melalui pengembangan infrastruktur, Bank DKI juga akan meningkatkan jumlah penyaluran kredit. Proyeksi kredit yang akan disalurkan Bank DKI tahun ini tumbuh 28% menjadi Rp 27,27 triliun. Kemudian pada 2014 akan naik 29% mencapai Rp 35,97 triliun. Dan pada tahun 2015 akan tumbuh lagi 32% hingga Rp 37,42 triliun.

Selain Bank DKI, BPD lain yang berencana naik BUKU yaitu Bank Jatim. Pada akhir 2012, modal intinya mencapai Rp 4,67 triliun. Bank Jatim berharap dapat memperoleh modal inti Rp 5 triliun di bulan Juni tahun ini, sehingga mampu naik ke BUKU 3.

Namun untuk itu, Corporate Secretary Bank Jatim Revi Adiana Silawati mengatakan bahwa Bank Jatim tidak perlu menambah modal untuk mencapai BUKU 3 di tahun ini. “Karena CAR Bank Jatim masih cukup tinggi, yakni 27%,” ucapnya ketika dihubungi KONTAN, Minggu, (10/2).

Tahun ini, ekspansi Bank Jatim fokus meningkatkan pangsa pasar. Pada 2013, pihaknya menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yakni 23% dan kredit 20%. Kredit yang akan disalurkan pun masih berpusat di Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan komposisi 80% dan korporasi hanya 20%.

Untuk mencapai target tersebut, Bank Jatim akan membuka 2 cabang Syariah dan 30 Cabang Pembantu (capem) yang sebagian besar akan dibuka di daerah Jawa Timur. “Selaras dengan cita-cita Bank Jatim yang ingin menjadi pemenang regional di Jatim,” ucap Revi.

Maka tahun ini akan ada total 177 cabang umum, syariah, capem, kantor kas, payment point, dan ATM Bank Jatim. Dibanding BPD yang masih berjuang untuk naik buku tersebut, terdapat juga bank daerah yang sudah mampu berada di BUKU 3 yaitu Bank Jawa Barat Banten (BJB).

Saat ini modal inti BJB sudah melebihi Rp 5 triliun. “Akumulasi laba BJB sudah lebih dari Rp 5 triliun,” ucap Direktur Utama BJB Bien Subiantoro, ketika dihubungi KONTAN, Minggu, (10/2).

Tahun ini BJB juga akan melakukan ekspansi cukup besar. Bien mengatakan ada 360 kantor yang akan ditambah tahun ini, yakni Kantor Cabang Umum, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas. Kemudian, ATM juga akan ditambahkan sekitar 300 unit. “Sehingga kantor akan menjadi 1.000 dan ATM menjadi 1.200,” sebutnya.

Awal tahun ini saja, BJB sudah meresmikan 70 Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan 4 Kantor Cabang Umum (KCU) di Jakarta. “Induk ada di Rasuna Said, S. Parman, Grogol, dan Tebet,” tutur Bien.

Semakin tinggi BUKU, akan semakin luas juga ekspansi yang bisa dilakukan bank. BPD-BPD ini menunjukkan bahwa mereka pun tidak ingin kalah terhadap bank umum lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×