Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank, N.A. Indonesia atau Citi Indonesia semakin menguatkan komitmennya untuk fokus menjadi bank yang menyasar bisnis corporate banking atau wholesale banking.
Asal tahu saja, saat ini Citi Indonesia mencatat total nasabah korporasi dari multinasional mencapai 600 lebih dan lebih dari 250 korporasi yang berasal dari lokal.
Sehingga setelah selesainya penjualan portofolio consumer banking ke UOB, nantinya kredit konsumer juga akan disalurkan kepada klien korporasi untuk kemudian disalurkan kepada end used atau nasabah debitur dari klien atau debitur tersebut.
Head of Banking, Capital Markets and Advisory Citi Indonesia, Anthonius Sehonamin menyampaikan, ini memang menjadi strategi mereka untuk menjadi bank khusus segmen wholesale banking atau hanya menyasar korporasi sebagai nasabah dan debiturnya. Maklum saja segmen korporasi berkontribusi besar bagi kelangsungan bisnis Citi Indonesia.
"Bukan berarti kami tidak berkomitmen ke ujungnya (kredit consumer), cuma kita harus lewat para klien. Berarti Citi tidak menyalurkan kredit consumer langsung secara ritel, tapi lewat klien contohnya ke BTN, PNM, Home Credit. Jadi memang dikasih ke korporasi tapi end used-nya menuju customer," kata Anthonius saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/9).
Baca Juga: CEO Citigroup Umumkan Reorganisasi Manajemen Besar-besaran dan PHK
Hingga akhir tahun 2023, Anthon mengatakan, Citi Indonesia menargetkan pertumbuhan single digit di segmen kredit.
"Kami berusaha sebisa mungkin high single digit(9%). Memang tidak gampang, tapi sisi baiknya adalah ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif, kemungkinan tahun depan suku bunga juga akan turun," ungkap Anthon.
Adapun strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut di antaranya dengan lebih gencar melakukan penjajakan kepada nasabah existing dengan melihat kebutuhan mereka dan memonitornya.
Lebih lanjut, Head of Global Network Banking Citi Indonesia, Wit Oemar, memberikan bocoran terkait korporasi yang akan diberikan pembiayaan dalam waktu dekat.
"Ada beberapa klien yang sedang finalisasi, baru ini ada smelther, manufacturing, ke business development, tapi lumayan kalau ditambah bisa (bantu pencapaian target), kami juga ada autologisctic juga finalisasi, jadi kita bantu dari segi financingnya sehingga mereka bisa mempercepat collection mereka," jelas Wit.
Wit menambahkan, pihaknya juga serius dalam menyasar sektor ESG untuk diberikan pembiayaan.
Baca Juga: Sejumlah Bank Optimistis Bisnis Trade Finance Kian Membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News