Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial alias SMF menyiapkan sejumlah program di tahun ini. Diantaranya terkait bencana alam yang melanda Lombok belum lama ini.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menyebut dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi kehidupan sosial ekonomi masyarakat paska bencana, pihaknya berpartisipasi membantu pemerintah daerah dan korban bencana alam melalui Program KPR SMF Paska Bencana. Dimana SMF akan bersinergi dengan Bank NTB Syariah, dalam rangka penyaluran pembiayaan KPR paska bencana kepada korban gempa bumi di Lombok.
"Pada tahap awal pembiayaan ini ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN)," kata Ananta dalam keterangan tertulis, Selasa (9/10).
Sementara itu, SMF juga menyiapkan program lain yakni dengan bersinergi dengan Dirjen Cipta Karya, Kementerian PUPR dalam program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) melalui pembiayaan renovasi/pembangunan untuk bangunan rumah.
Pelaksanaan program ini dilakukan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang kemudian menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Manfaat yang diharapkan berupa peningkatan hunian yang layak bagi masyarakat dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat. Pada tahun 2018, SMF merencanakan pilot project di satu daerah kumuh, sedangkan di tahun 2019, skema ini akan dievaluasi dan diimplementasikan pada daerah kumuh di 32 kota.
Ananta bilang, SMF juga punya program pembiayaan homestay di daerah wisata. SMF bakal berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai lembaga penyalur dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Program ini diharapkan dapat memberi kemudahan bagi masyarakat untuk membangun kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan terciptanya lapangan kerja.
"Pada tahun 2018, SMF merencanakan pilot project di dua desa wisata, sedangkan di tahun 2019, skema pembiayaan homestay akan dievaluasi dan diimplementasikan pada empat destinasi wisata prioritas," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News