kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Strategi Sejumlah Perbankan dalam Menjaring Nasabah Tajir


Kamis, 27 Juni 2024 / 20:04 WIB
Ini Strategi Sejumlah Perbankan dalam Menjaring Nasabah Tajir
ILUSTRASI. Peresmian Lounge: Dari kiri: Deputy Chief Marketing Officer Plaza Indonesia Zamri Mamat, Chief Executive Officer Plaza Indonesia Tan Boon Piin, President Director HSBC Indonesia Francois de Maricourt dan Wealth and Personal Banking Director HSBC Indonesia Lanny Hendra saat meresmikan HSBC Lounge di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (26/6/2024). HSBC Indonesia dan Plaza Indonesia mengumumkan kolaborasi strategis guna memperkaya layanan gaya hidup dalam hal berbelanja dan kuliner serta memperkuat posisi keduanya sebagai pemain penting dalam industri jasa layanan bagi segmen pasar affluent.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simpanan nasabah kaya di perbankan semakin tambun. Dalam menjaring semakin banyak nasabah kaya, sejumlah perbankan pun melakukan berbagai strategi.

Jika dilihat dari data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan di atas nominal Rp 5 miliar tumbuh 10,6% secara tahunan (YoY) per April 2024, dengan total nilai sebesar Rp 4.691 triliun. 

Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan Maret sebelumnya yang tumbuh 9,1% yoy, dengan total nilai Rp 4.672 triliun.

Sejalan dengan itu, jumlah distribusi rekening simpanan nasabah kaya juga meningkat, yakni tumbuh 8,3% yoy dengan jumlah 139.695 account per April 2024.

Jika dibandingkan dengan simpanan tiering lainnya, simpanan nasabah di atas Rp 5 miliar merupakan yang paling tinggi pertumbuhannya dibandingkan simpanan dengan tiering lainnya.

Baca Juga: Sasar Segmen Affluent, HSBC Indonesia Resmikan Pembukaan Lounge di Plaza Indonesia

PT Bank HSBC Indonesia misalnya, dalam memperluas nasabah segmen pasar affluent, pihaknya menerapkan strategi dengan menggandeng Plaza Indonesia dalam kolaborasi strategis.

"Dengan strategi ini, perusahaan membidik pertumbuhan bisnis dari bisnis wealth management dapat tumbuh double digit pada tahun ini," kata Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia Lanny Hendra, Rabu (26/6).

Lebih lanjut Lanny menerangkan, pihaknya terus memberikan layanan dan keuntungan istimewa bagi nasabah affluent melalui tiga pilar, yaitu pengelolaan kekayaan, konektivitas internasional, dan gaya hidup. 

Menurut Lanny, dengan berkolaborasi bersama Plaza Indonesia, HSBC makin mudah menargetkan segmen affluent dan premium lewat pusat perbelanjaan. Bahkan, inovasi atas layanan ini didasarkan atas kebutuhan gaya hidup kelas affluent generasi kedua yang semakin berkembang.

Di tahun ini pihaknya juga menargetkan pertumbuhan bisnis dari wealth management capai double digit.

Sementara itu, dalam menjaring semakin banyak nasabah kaya, PT Bank Mega Syariah melakukan strategi dengan merelokasi kantor Cabang Pembantu (KCP)

"Relokasi kantor cabang menjadi salah satu upaya dalam mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah sekaligus menggarap potensi nasabah kelas menengah atas, dan diharapkan kehadiran KCP Kelapa Gading sebagai salah satu cabang priority banking dapat meningkatkan pertumbuhan volume DPK dari sisi ritel" ucap Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji.

Baca Juga: Wealth Management Bank Singapura Punya Risiko Pencucian Uang Tertinggi

Sebagai upaya mendukung layanan yang optimal bagi nasabah prioritas, kata Rasmoro, KCP Kelapa Gading dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lounge atau ruang khusus hingga layanan eksklusif lainnya, seperti fasilitas safe deposit box, CT Corp lifestyle privileges dan lainnya. 

Di samping itu, pihaknya juga akan meningkatkan pertumbuhan bisnis priority banking melalui produk-produk berbasis fee seperti wealth management. Tercatat per Mei 2024, total kelolaan DPK Bank Mega Syariah tumbuh 6,67% menjadi lebih dari Rp10 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2023.

Sejalan dengan pertumbuhan DPK, pada periode yang sama, total CASA juga meningkat 3,60% menjadi lebih dari Rp2,9  triliun. Sementara, porsi CASA terhadap DPK di Mei 2024 tercatat 28,90%. Lebih baik dari Mei 2023 yang berada di posisi 27,11%.




TERBARU

[X]
×