kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jadi Ketua OJK, Muliaman langsung konsolidasi


Rabu, 20 Juni 2012 / 12:28 WIB
Jadi Ketua OJK, Muliaman langsung konsolidasi
ILUSTRASI. Krisis keuangan, ini misi Juventus goda AS Roma untuk bertukar pemain


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad berjanji akan melakukan konsolidasi internal secepatnya untuk menjamin masa transisi dari Bapepam-LK dan Bank Indonesia (BI) ke OJK.

“Dengan latar belakang, kultur, dan teknik pengawasan yang berbeda, menurut saya perlu konsolidasi. Ini menjadi salah satu prioritas untuk menjamin masa transisi yang baik,” ujarnya, Rabu (20/6).

Prioritas kedua adalah memastikan kegiatan-kegiatan pengawasan tetap berlangsung secara normal dan wajar. Termasuk berjalan normalnya berbagai macam kebijakan sehingga tidak mengganggu stabilitas industri keuangan nasional yang sudah ada.

“Tentu saja kami tetap waspada terhadap apa yang terjadi di luar. Misalnya, di Eropa,” kata Muliaman.

Ia melanjutkan, prioritas ketiga adalah menyiapkan integrasi pengawasan antara Bapepam-LK dan pengawasan perbankan dari BI. Ia berharap, lewat integrasi dan harmonisasi aturan, maka lubang-lubang dalam pengawasan bisa dihindari.

“Semua tercakup dalam radar pengawasan sehingga beberapa kasus yang menjadi perhatian masyarakat di masa sebelumnya mudah-mudahan kami bisa minimalisasi,” ungkapnya.

Menurut Muliaman ada dua karakteristik yang menjadi pilar dalam menjalankan OJK. Pertama,
semangat prudensial (kehati-hatian). Karakteristik ini terutama kepada lembaga keuangan yang mengelola dana, seperti bank, asuransi, dan dana pensiun. Kedua, karakteristik keterbukaan dan perlindungan investor yang merujuk pada industri pasar modal.

“Intinya kegiatan pengawasan (melalui OJK) itu harus business is not as usual. Koordinasi sangat diperlukan sebab persinggungan atau overlapping pekerjaan tidak bisa dihindari. Antara BI dengan OJK saja saya kira juga akan banyak persinggungan-persinggungan itu,” papar Muliaman.

Perlu diketahui, Muliaman terpilih secara aklamasi di Komisi XI DPR, Selasa (19/6) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×