Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengaku sudah melakukan antisipasi potensi penurunan NIM pada tahun ini. Hal ini salah satunya dipicu oleh langkah pemberian bunga kredit infrastruktur pemerintah lebih rendah dari bunga pasar.
Sebagai contoh di proyek LRT, berdasarkan data yang diterima KONTAN, beberapa bank BUMN menawarkan bunga sebesar 7%. Bunga ini lebih rendah dari bunga kredit korporasi BUMN sebesar 9,95% sampai 10,5%.
Dengan bunga kredit yang diberikan lebih rendah ini, diproyeksi membuat margin bank BUMN mengalami penurunan. Untuk itu beberapa bankir BUMN sudah mempunyai beberapa strategi.
Achmad Baiquni, Direktur Utama Bank BNI mengatakan untuk menjaga NIM, BNI akan memperbesar dana murah atau CASA. “Saat ini kami mempunyai rasio CASA terhadap DPK sebesar 60% tahun ini kami berusaha meningkatkan menjadi 65%,” ujar Achmad Baiquni, ketika ditemui setelah RDP, di DPR, Kamis (30/3).
Dengan dana murah yang lebih besar ini, diharapkan cost of fund bisa mengalami penurunan. Selain meningkatkan dana murah, pada tahun ini bank juga akan meningkatkan fee based atau pendapatan berbasis biaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News