Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) terus memperkuat perannya dalam mendorong literasi dan pemahaman publik terhadap industri penjaminan. Perusahaan ini menilai peningkatan literasi menjadi langkah penting untuk memperluas akses pembiayaan, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Untuk mendorong literasi tersebut, Jamkrindo terus memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan kalangan perguruan tinggi. Teranyar, perusahaan pelat merah ini menggandeng Universitas Andalas.
Dalam kegiatan Pekan Peradilan Semu Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas pada JUmat (7/11/25), Jamkrindo memperkenalkan industri penjaminan dan model bisnisnya kepada ratusan mahasiswa. Program literasi ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kontribusi industri penjaminan dalam ekosistem lembaga keuangan.
Baca Juga: Jamkrindo Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 1,18 triliun
PT Jamkrindo Abdul Bari hadir mengatakan, Jamkrindo menjalankan peran penjaminan kredit yang menjembatani pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta koperasi atau UMKM untuk mendapatkan kredit atau pembiayaan dari lembaga keuangan.
“Sebagian UMKM berada dalam kategori not feasible dan not bankable, sebagian lagi berada dalam kategori feasible but not bankable. Jamkrindo berperan membantu UMKM yang masuk kategori feasible but not bankable agar memenuhi syarat mendapatkan pinjaman atau pembiayaan dari lembaga keuangan,” ujar Abdul Bari dalam keterangannya, Jumat (7/11/25).
Data nasional menunjukkan bahwa 69,02% UMKM memerlukan dukungan modal usaha untuk meningkatkan kapasitas. Setelah naik kelas ke kategori feasible and bankable, UMKM yang semula mendapatkan penjaminan untuk mengakses kredit program pemerintah, bisa mengakses pinjaman atau pembiayaan dengan suku bunga komersial.
Selain karena mandat Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan, fokus Jamkrindo mendorong sektor UMKM juga mencerminkan dukungan perusahaan terhadap sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Sektor UMKM berkontribusi sebesar 67% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja.
Baca Juga: Pengelolaan Industri Penjaminan Harus Belajar dari Korea, Jangan Sekedar Kejar Laba
Sepanjang Januari-September 2025, Jamkrindo telah mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 186,75 triliun dengan menjamin 4,2 juta UMKM yang menyerap tenaga kerja sebanyak 11,69 juta orang.
Volume penjaminan masih didominasi oleh penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) yakni sebesar Rp 116,5 triliun, disusul penjaminan kredit konsumtif Rp 29,2 triliun, penjaminan kredit produktif Rp 24,5 triliun, dan penjaminan kontra bank garansi serta suretyship sebesar Rp 16,4 triliun.
Khusus penjaminan KUR, pada Januari – September 2025, jumlah UMKM terjamin mencapai 1,8 juta usaha yang menyerap 8,89 juta tenaga kerja. ”Data-data ini sekaligus menegaskan komitmen dan kontribusi Jamkrindo dalam mendukung Asta Cita Permintah,” ujar Abdul Bari.
Selanjutnya: Tren Penghimpunan Dana Pasar Modal Kian Mendekati Target OJK
Menarik Dibaca: Begini Cara Mencegah dan Mengatasi Mata Kering yang Sering Disepelekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













