Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Tahun ini PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) lebih serius menggarap pasar asuransi syariah. Awal 2009 ini Jasindo meluncurkan Unit Usaha Takaful (UUT) Jasindo, sebagai unit usaha yang berbasis syariah.
Sejatinya, Jasindo sudah sejak 2004 lalu menjajakan produk asuransi syariah. Tapi mereka belum membuat wadah khusus berupa Unit Usaha. Pertimbangan membuat unit usaha secara khusus lantaran peminat produk asuransi syariah tiap tahun terus meningkat.
Tengok saja pertumbuhannya. Kalau tahun 2007 lalu penjualan premi asuransi syariah mencapai Rp 14 miliar, hingga akhir Desember 2008 sudah naik menjadi Rp 22,6 miliar. Direktur Utama Jasindo Eko Budiwiyono menyebut ada pertumbuhan premi syariah rata-rata 27,47% per tahun sejak 2004.
"Di tahun 2009 kami menargetkan pengumpulan premi Jasindo Takaful sebesar Rp 50 miliar," kata Eko. Sedangkan untuk tahun 2010 target mereka dua kali lipat tahun 2009 atau sebesar Rp 100 miliar.
Untuk mencapai pertumbuhan premi takaful tahun 2009 ini, Jasindo berencana membuka dua kantor cabang yang murni berbendera Takaful. Sebab saat ini baru ada satu kantor cabang yang murni Takaful.
Selain membuka kantor cabang, Jasindo juga berencana untuk menjual produk syariah mereka di seluruh kantor cabang konvensional Jasindo yang saat ini jumlahnya sebanyak 89 cabang.
Eko juga menegaskan saat ini permodalan UUT Jasindo masih cukup kuat yakni Rp 9,66 miliar. "Angka tersebut sudah melebihi yang diwajibkan oleh Pemerintah," tuturnya kemarin (5/1). Sebab dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36/2008, syarat pendirian unit usaha syariah adalah memiliki modal minimum Rp 5 miliar.
Jasindo berharap bisnis syariah mampu menyumbang laba lebih besar pada 2009. Sekadar catatan, total penerimaan premi Jasindo per Desember 2008 mencapai Rp 2,56 triliun, dan perkiraan laba bersih Rp 106 miliar. Eko mengaku senang karena pertumbuhan laba bersih bisa menembus Rp 100 miliar, karena tahun tahun sebelumnya cuma berkisar pada Rp 90 miliar saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News