kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Jelang tutup tahun, konsolidasi perbankan makin ramai


Minggu, 20 Desember 2020 / 16:44 WIB
Jelang tutup tahun, konsolidasi perbankan makin ramai
ILUSTRASI. Kolaborasi Pembiayaan Digital, Akulaku Finance dan Bank Jago Jalin Kerja Sama Channeling


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun 2020, tren konsolidasi perbankan semakin ramai. Salah satu pendorongnya antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Beberapa bank bahkan sudah menyelesaikan proses konsolidasi tersebut. Terbaru misalnya PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang baru saja mendapatkan tambahan dana dari PT Dompet Karya Anak Bangsa atau GoPay milik Gojek.

Direktur Utama Gopay dalam keterangan resminya menyebut telah menambah kepemilikan saham di Bank Jago dari 4,14% menjadi 22,16% dari total saham Bank Jago.

Itu artinya, GoJek melalui GoPay telah mengucurkan dana seniali Rp 2,25 triliun untuk aksi korporasi tersebut. Ia menyatakan tujuan transaksi pembelian saham tersebut memiliki tujuan untuk berinvestasi.

Baca Juga: BNI Syariah luncurkan kartu BNI iB Hasanah Card desain khusus Qanun Aceh

Kharim Siregar, Direktur Utama Bank Jago menyambut baik kerjasama dengan Gojek yang memiliki jutaan konsumen dan mitra usaha di seluruh Indonesia.

Menurutnya, keduanya akan saling melengkapi. Menurutnya, kolaborasi strategis antara Bank berbasis teknologi seperti Jago dan super-app seperti Gojek merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.

Kolaborasi mendalam ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan bisa terus menjadikan Indonesia tuan rumah di negeri sendiri. "Sebagai bank berbasis teknologi yang dirancang khusus dengan sistem API terbuka, Bank Jago juga akan bekerja sama dengan pemain-pemain ekosistem digital lain untuk memperluas akses keuangan," kata Kharim, Jumat (18/12) lalu.

Lalu, ada pula PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) yang telah mengantongi setoran modal dari Pemerintah Provinsi Banten melalui PT Banten Global Development senilai Rp 1,55 triliun di bulan November 20209 lalu.

Setoran modal pemerintah Provinsi Banten tersebut masuk dalam bagian aksi korporasi penawaran umum terbatas (PUT) VI yang dilakukan untuk menyehatkan kondisi keuangan perseroan. Perlu diketahui, setoran modal Pemda Banten melalui PT Banten Global Development (BDG) merupakan perpindahan dana dari kas daerah yang sebelumnya telah disimpan dalam rekening BEKS ke dalam aset Bank Banten.

Baca Juga: Ini persiapan bank BUMN jalankan spesifikasi sektor sesuai arahan Kementerian BUMN

Adapun dengan tambahan dana tersebut kini capital adequacy ratio (CAR) perseroan tercatat mencapai  54,10%. Tambahan modal tersebut juga membuat Bank Banten kini resmi menyandang status sebagai BUKU 2.

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan dana yang didapat dari hasil PUT VI itu akan dipergunakan untuk meningkatkan ekspansi bisnis sekaligus struktur keuangan perusahaan. Fahmi juga mengisyaratkan pihaknya bakal memperoleh tambahan modal lagi nantinya.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×