Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan pendapatan premi di tengah pembatasan sosial, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia merilis aplikasi digital iPropose. Lewat aplikasi ini, calon nasabah dapat melakukan pembelian seluruh produk asuransi milik Generali secara digital.
“Kita tidak tahun pandemi Covid-19 akan sampai kapan dan saat ini juga masih ada pembatasan sosial berskala besar. Oleh sebab itu, kami terus memberikan inovasi sehingga para agen pemasar bisa menawarkan produk kami ke klien yang ada di seluruh Indonesia,” ujar Chief Executive Officer Generali Edy Tuhirman dalam konferensi virtual, Rabu (21/10).
Ia menjelaskan lewat iPropose ini, ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh nasabah. Mulai dari konsultasi online dan tanpa tatap muka secara lagsung dengan tenaga pemasa generali. Kedua, pengajuan dan tanda tangan elektronik yang aman dan terverifikasi.
Baca Juga: Generali Indonesia bayar klaim terkait Covid-19 sebesar Rp 20,2 miliar ke 206 nasabah
“Ini sudah di approve oleh oleh pemerintah. Ketiga, semua produk yang ada di Generali bisa dibeli menggunakan iPorpose dan pembayaran pertama bisa secara online sendiri,” papar Edy.
Lanjut Ia, dengan ini, agen pemasaran bisa menjual produk asuransi dari rumahnya masing-masing. Begitupun calon nasabah juga tidak perlu ketemu dengan agen sehingga tetap aman dan nyaman di tengah pandemi.
Melalui aplikasi ini, nasabah menjangkau lebih dari 11.000 tenaga pemasar profesional Generali yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Juga bisa memiliki produk asuransi sesuai dengan tujuan dan keinginannya,
“Peluncuran iPropose adalah bagian dari inovasi kami untuk terus membantu nasabah dan mendampingi di berbagai situasi, khususnya di situasi pandemi Covid-19 saat ini. Secara berkesinambungan, kami juga terus memantau pergerakan kebutuhan nasabah dan masyarakat untuk dapat memberikan solusi yang tepat,” papar Edy.
Asal tahu saja, hingga kuartal ketiga 2020, pendapatan premi Generali Indonesia sekitar Rp 1,7 triliun atau turun 4% year on year (yoy). Namun laba setelah pajak naik 19%, dari Rp 115 miliar di kuartal ketiga 2019, sekarang ada di Rp 136 miliar di September 2020.
Baca Juga: Jaga karyawan dan konsumen, industri keuangan non bank terapkan jaga jarak
Ia menyatakan kondisi keuangan Generali Indonesia cukup kuat. Lantaran terjadi meningkatkan rasio kecukupan modal atau Rick Based Capital (RBC) ke level 393%. Kendati demikian, Ia mengaku ada peningkatan klaim sekitar Rp 20 miliar.
Kinerja perusahaan yang positif, tak terlepas dari kontribusi agen yang besar. Edy menyatakan hingga saat ini keagenan menyumbang 66% dari total premi Generali saat ini.
Selanjutnya: Ada pandemi, Generali Indonesia bukukan pertumbuhan laba 19% hingga September 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News