Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) angkat bicara menanggapi tren meningkatnya jumlah perusahaan pergadaian yang kini mencapai 200 perusahaan per Mei 2025. Hal ini dinilai akan memengaruhi bisnis perusahaan.
"Hal itu karena persaingan pasar menjadi lebih ketat," ucap Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring kepada Kontan, Kamis (24/7/2025).
Untuk mengantisipasi hal itu, Budiarto mengatakan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya berfokus pada peningkatan kualitas layanan, ekspansi cabang untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, dan melakukan strategi pemasaran yang efektif.
"Tak cuma itu, salah satu langkah konkret yang dilakukan kami adalah menerapkan edukasi keuangan kepada masyarakat melalui penyebaran brosur informatif," ungkapnya.
Baca Juga: Pembiayaan Budi Gadai Tumbuh 26% pada Semester I-2025
Di sisi lain, Budiarto berpendapat bertambahnya jumlah pergadaian swasta juga menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap layanan gadai masih tinggi. Dia juga mengatakan hadirnya lebih banyak pergadaian swasta dapat membuat persaingan pasar menjadi lebih ketat sehingga mendorong pergadaian swasta yang telah ada untuk terus berinovasi, menjaga kepercayaan nasabah, dan memastikan operasional berjalan sesuai regulasi.
"Hal itu juga penting agar industri pergadaian tetap tumbuh secara sehat dan berkelanjutan," tuturnya.
Lebih lanjut, Budiarto memproyeksikan bisnis gadai masih sangat cerah ke depannya. Dia menilai layanan gadai tetap menjadi solusi pembiayaan cepat dan mudah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan tingkat inklusi keuangan di Indonesia yang masih terus berkembang, peluang untuk pertumbuhan bisnis pergadaian swasta masih sangat terbuka luas.
Hingga semester I-2025, penyaluran pembiayaan gadai PT Budi Gadai Indonesia telah mencapai Rp 127 miliar. Nilai itu meningkat sekitar 26%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 101 miliar.
"Peningkatan itu didorong oleh meningkatnya kebutuhan likuiditas masyarakat, serta upaya kami dalam memperluas jaringan cabang," imbuhnya.
Baca Juga: Budi Gadai Catat Transaksi Gadai Emas Rp 28 Miliar hingga Mei 2025, Naik 51%
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyampaikan salah satu faktor meningkatnya jumlah pergadaian swasta hingga mencapai 200 perusahaan karena adanya peningkatan demand atau permintaan masyarakat terhadap pembiayaan jangka pendek, khususnya produk gadai.
Meski jumlah pergadaian swasta terbilang cukup banyak, Agusman mengatakan hal itu justru berdampak positif bagi masyarakat. Meskipun demikian, dia menekankan pergadaian swasta juga perlu menerapkan tata kelola yang memadai dalam rangka perlindungan konsumen.
"Pertumbuhan perusahaan pergadaian swasta dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat. Namun, perlu diiringi dengan tata kelola yang memadai dalam rangka pelindungan konsumen," kata Agusman.
Selanjutnya: Vitamin Blackmores Berakibat Gangguan Saraf di Australia, Berikut Kata BPOM
Menarik Dibaca: Benarkah Ubi Cilembu Bagus Dikonsumsi ketika Diet? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News