Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kanal distribusi bancassurance masih menjadi penopang utama penjualan asuransi jiwa, meskipun kinerjanya mengalami kontraksi pada paruh pertama tahun ini.
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, premi dari kanal bancassurance mencapai Rp 35,28 triliun pada semester I-2025. Jumlah tersebut turun 4,4% secara tahunan (YoY). Meski turun, kontribusinya masih mendominasi dengan porsi 40,3% terhadap total premi industri.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menjelaskan bahwa perubahan pola layanan perbankan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja kanal distribusi bancassurance.
“Saat ini, masyarakat lebih banyak berinteraksi dengan bank melalui kanal digital, sehingga aktivitas di kantor cabang semakin berkurang,” kata Togar kepada Kontan, Selasa (26/8/2025).
Baca Juga: Kanal Bancassurance Masih Jadi Andalan, Premi Produk Tradisional Melesat
Togar mengamati, saat ini industri telah melakukan adaptasi dengan mendorong integrasi produk asuransi ke aplikasi mobile banking. Namun, penetrasi masih difokuskan pada produk sederhana seperti asuransi mikro, personal accident, dan asuransi perjalanan.
“Untuk produk dengan perlindungan kompleks tetap membutuhkan penjualan tatap muka agar informasi lebih jelas dan terperinci,” tambahnya.
Selain itu, faktor daya beli juga menjadi penekan. Togar menyebut jumlah tertanggung memang terus meningkat, tetapi nilai premi rata-rata per orang relatif tertahan. Kondisi tersebut dinilai mencerminkan penyesuaian masyarakat dalam mengelola keuangan pasca pandemi, bukan penurunan minat terhadap asuransi.
Di sisi produk, AAJI membenarkan adanya pergeseran preferensi. Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unitlink tampak masih tertekan, sementara produk tradisional justru mencatat pertumbuhan positif.
Baca Juga: AAJI Beberkan Tantangan yang Dihadapi Asuransi Jiwa Terkait Kanal Bancassurance
“Pergeseran ini kami pandang sehat karena menunjukkan industri semakin beragam dalam menawarkan solusi sesuai kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Lebih lanjut, seiring turunnya bancassurance, kanal distribusi alternatif tumbuh 3,7% pada semester I-2025. Pertumbuhan ini terutama berasal dari direct marketing, employee benefit consultant, dan broker.
AAJI melihat dinamika ini sebagai sinyal positif bahwa industri asuransi jiwa semakin inklusif dan mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen.
Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Kebut Inovasi di Tengah Tekanan Kanal Bancassurance
Selanjutnya: Ekonom Bank Permata Sebut APBN 2026 Tetap Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Rabu 27 Agustus 2025: Keuangan & Karier 3 Bintang Ini Lancar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News