kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Industri Asuransi Jiwa Kebut Inovasi di Tengah Tekanan Kanal Bancassurance


Senin, 05 Mei 2025 / 19:43 WIB
Industri Asuransi Jiwa Kebut Inovasi di Tengah Tekanan Kanal Bancassurance
ILUSTRASI. Allianz Life Indonesia dan Bank QNB Indonesia hadirkan Allianz Life LegacyPro untuk perlindungan keluarga di masa depan.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kanal bancassurance masih menjadi medan tarik-menarik antara tantangan pasar dan upaya inovasi perusahaan asuransi untuk menjaga kinerja premi asuransi jiwa sepanjang 2025. 

Di tengah ketidakpastian kondisi pasar keuangan, sejumlah pemain utama seperti PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) terus memperkuat kemitraan dengan perbankan serta menghadirkan produk-produk baru demi menjangkau segmen nasabah yang lebih luas.

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, mengakui bahwa kanal bancassurance saat ini masih menghadapi tekanan dari sisi pasar modal. 

"Tantangan terbesarnya adalah dari capital market. Pilihan investasi sedang tidak menarik, sehingga produk unit link jadi sulit dijual. Karena itu, kami keluarkan bentuk inovasi yang berbeda,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (24/4).

Baca Juga: AAJI Beberkan Tantangan yang Dihadapi Asuransi Jiwa Terkait Kanal Bancassurance

Sebagai respon atas kondisi tersebut, Prudential Indonesia resmi meluncurkan produk asuransi jiwa tradisional terbaru, PRUIncome Plus, pada 29 April 2025. 

Produk ini merupakan hasil kolaborasi dengan Standard Chartered Indonesia dan dirancang untuk memberikan perlindungan jiwa menyeluruh serta manfaat tunai terjamin.

"Produk ini kami rancang khusus untuk segmen nasabah yang berbeda, sesuai tema tahun ini yaitu memberikan solusi yang #BeneranPas dengan kebutuhan masing-masing,” ujar Karin.

Senada dengan Prudential, Allianz Life Indonesia juga mencatat performa kuat dari kanal bancassurance. Country Chief Bancassurance Officer Allianz Life Indonesia, Ancila Lily, mengungkapkan bahwa sepanjang kuartal I-2025, pendapatan premi dari kanal ini mencapai lebih dari Rp1,74 triliun, melonjak signifikan dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp300 miliar. 

Baca Juga: Prudential Indonesia Sebut Pendapatan Premi dari Kanal Bancassurance Masih Bertumbuh

"Kinerja ini didukung oleh kemitraan strategis dengan berbagai bank di Indonesia, serta peluncuran produk baru seperti Premier Plan Assurance (unit link) bersama Bank HSBC, MyProtection Future (produk tradisional) bersama Maybank Indonesia, dan Allianz LegacyPro bersama Bank QNB Indonesia," jelas Ancila, Senin (5/5).

Namun, di balik pencapaian tersebut, kanal bancassurance secara keseluruhan masih dibayangi oleh sentimen negatif pasar. 

Pengamat asuransi Irvan Rahardjo menilai, volatilitas di pasar saham dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi faktor utama yang menekan minat terhadap produk unit link. 

“Pasar masih menanti sentimen positif yang lebih kuat untuk mendorong kepastian investasi. Hal ini membuat prospek premi dari kanal bancassurance diperkirakan belum menggembirakan,” ujar Irvan kepada Kontan, Kamis (24/4).

Irvan juga mencermati adanya perubahan profil nasabah perbankan. Simpanan dana pihak ketiga (DPK) menunjukkan tren penurunan untuk nominal di atas Rp100 juta, namun peningkatan untuk simpanan di atas Rp5 miliar. 

"Ini menunjukkan adanya pergeseran yang cukup signifikan dalam profil nasabah, yang harus disikapi dengan pendekatan produk dan edukasi yang tepat," tambahnya.

Menurutnya, industri perlu berfokus pada produk tradisional yang kini lebih diminati dibanding unit link. Selain itu, edukasi terhadap nasabah prioritas dan literasi bagi tenaga perbankan harus ditingkatkan agar penyampaian manfaat produk asuransi bisa dilakukan secara tepat dan meyakinkan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Togar Pasaribu mendorong pelaku industri untuk terus berinovasi. 

Menurut Togar, inovasi tak hanya menyangkut produk, tapi juga proses layanan, termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk underwriting dan klaim.

“Untuk meningkatkan minat dan mempertahankan loyalitas nasabah, industri harus menghadirkan produk yang adaptif serta meningkatkan literasi melalui edukasi berkelanjutan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (24/4).

Baca Juga: Kanal Bancassurance Masih Jadi Andalan, Premi Produk Tradisional Melesat

Selanjutnya: Tingginya Minat Rumah Hook, Parkland Podomoro Tawarkan Hunian Detached Eksklusif

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (6/5): Cerah hingga Diguyur Hujan Ringan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×