kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.440   10,00   0,06%
  • IDX 7.802   65,52   0,85%
  • KOMPAS100 1.089   10,48   0,97%
  • LQ45 793   4,55   0,58%
  • ISSI 266   4,02   1,53%
  • IDX30 411   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 477   2,24   0,47%
  • IDX80 120   1,29   1,08%
  • IDXV30 131   2,92   2,28%
  • IDXQ30 132   0,22   0,17%

KB Bank Berencana Melepas Aset Bermasalah Rp 700 Miliar pada Semester II-2025


Selasa, 02 September 2025 / 17:30 WIB
KB Bank Berencana Melepas Aset Bermasalah Rp 700 Miliar pada Semester II-2025
ILUSTRASI. KB Bank merencanakan penjualan aset non performing loan (NPL) dan write-off sekitar Rp 600 miliar – Rp 700 miliar memasuki semester kedua 2025.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank KB Indonesia (KB Bank) merencanakan penjualan aset non performing loan (NPL) dan write-off sekitar Rp 600 miliar – Rp 700 miliar memasuki semester kedua 2025, sejalan dengan strategi pemulihan yang berkelanjutan.

Selain penjualan aset, pada semester kedua ini KB Bank juga menjalankan upaya pemulihan lain seperti penguatan aktivitas collection, hapus buku selektif, serta penambahan pencadangan CKPN dengan target menurunkan NPL gross ke kisaran 5%–6%.

Robby Mondong, Wakil Direktur Utama KB Bank mengatakan, hingga 30 Juni 2025, pihaknya telah menuntaskan sejumlah inisiatif pemulihan kualitas aset, terutama melalui penjualan aset non performing loan (NPL) dan hapus buku (write-off), sesuai dengan target yang di tetapkan untuk pertengahan tahun. 

Baca Juga: Bank KB Indonesia (BBKP) Menawarkan Obligasi Senilai Rp 2,86 Triliun

"Adapun skema yang paling banyak di lakukan dalam penjualan aset adalah melalui asset swap dengan instrumen sukuk, sebagaimana berhasil dilakukan pada kuartal I 2025. Model ini terbukti efektif, di samping upaya lain yang sifatnya lebih selektif,"ungkap Robby kepada kontan.co.id, Jumat (29/8/2025).

Pada semester kedua tahun ini pihaknya juga menargetkan pemulihan aset sekitar Rp 300 miliar.

"Recovery melalui penjualan aset bersifat non-recurring, sehingga tidak sepenuhnya relevan jika dibandingkan secara tahunan (yoy). Namun, inisiatif ini tetap memberikan kontribusi positif bagi perbaikan kualitas aset dan memperkuat pondasi pertumbuhan operasional yang lebih sehat di tahun-tahun selanjutnya," tandasnya.

Selanjutnya: GOTO: Driver yang Hadiri Dialog dengan Wapres Gibran adalah Mitra Aktif

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Tontonan Dokumenter Netflix Penuh Fakta Mengejutkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×