kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,33   -26,40   -2.85%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian BUMN pangkas dividen BTN


Senin, 18 April 2016 / 10:27 WIB
Kementerian BUMN pangkas dividen BTN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pembentukan induk usaha alias holding perbankan sudah menemui titik terang. Selain menempatkan Danareksa sebagai induk, konsep keberadaan holding tersebut juga akan memberikan manfaat bagi anggotanya.

Salah satunya bagi PT Bank Tabungan Negara (BTN). Dalam rancangan pemerintah, Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bilang, pemerintah akan memperkuat aset BTN hingga tahun 2020 setelah holding terbentuk.

Dia menargetkan, aset permodalan bank spesialis kredit perumahan itu akan naik tiga kali lipat dari posisinya saat ini. "Hal itu untuk memperkuat fungsi BTN sebagai salah satu agen pembangunan, yaitu penyedia rumah terjangkau untuk rakyat," kata Rini, Jumat (15/4).

Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN menambahkan, pihaknya memiliki rencana khusus bagi BTN, yakni mengurangi permintaan dividen. Sebagai catatan, pada tahun 2015 lalu pemerintah memungut dividen sebesar 20% dari laba BTN.

Kata Gatot, kebijakan mengurangi dividen tersebut kelak tidak hanya untuk BTN, namun juga untuk seluruh bank berlabel pelat merah.

Berdasarkan hitungan Kementerian BUMN, dengan dibentuknya holding akan berpotensi menambah fungsi intermediasi perbankan BUMN sebesar Rp 200 triliun. Salah satu sumbernya adalah penyertaan modal yang dikucurkan pemerintah lewat perusahaan induk.

Direktur Utama BTN, Maryono menyatakan, BTN siap untuk menaikkan aset sebanyak tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan. Agar bisa mencapai target itu, BTN kini sedang mempersiapkan strateginya. "Kami memperkirakan pada tahun 2019 total nilai aset BTN bisa mencapai sekitar Rp 700 triliun dan tetap konsentrasi di pembiayaan perumahan," ucap Maryono, Jumat (17/4).

Sebagai upaya memperbesar aset, BTN pada tahun ini menganggarkan dana belanja modal sebanyak Rp 787 miliar. Hingga akhir Februari 2016, BTN telah membelanjakan 14,8% dari total anggaran atau setara Rp 108 miliar.

Pada kuartal II 2016 ini, BTN berencana membuka 75 kantor cabang digital secara bertahap. BTN juga akan membentuk usaha asuransi jiwa bersama PT Jasindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×