kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kenaikan BI rate ancam kesehatan kredit konsumer


Rabu, 26 Januari 2011 / 12:29 WIB
Kenaikan BI rate ancam kesehatan kredit konsumer


Reporter: Roy Franedya | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perbankan Indonesia yang gencar menyalurkan kredit konsumer harus berhati-hati dengan kenaikan suku bunga acuan (BI rate). Pasalnya, kenaikan BI rate akan menimbulkan kenaikan kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL).

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Mirza Adityaswara mengatakan, kenaikan BI rate akan membuat NPL kredit konsumsi meningkat karena cicilan bunga kredit akan ikut naik sementara banyak pendapatan masyarakat yang tetap. "Hal ini membuat pembayaran cicilannya macet," ujarnya, Selasa (26/1).

Mirza bilang, ini pernah terjadi di Amerika Serikat (AS) pasca pemboman World Trade Center (WTC) dimana Bank Sentral AS, Federal Reserve menaikkan suku bunga dari 1% menjadi 5%. "Waktu itu, ekonomi AS langsung terpukul karena AS masih menumpukan ekonominya pada domestik," kata Mirza.

Mirza mengungkapkan, berdasarkan konsensus pasar tahun ini BI rate akan berada dikisaran 7-7,5%. "Sedangkan untuk kredit akan tumbuh 20-23%," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×