kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Kinerja Bank Investor Korea dan Jepang Kompak Melesat di Semester I 2025


Minggu, 03 Agustus 2025 / 15:59 WIB
Kinerja Bank Investor Korea dan Jepang Kompak Melesat di Semester I 2025
ILUSTRASI. Teller KB Bank Bukopin sedang melayani nasabah. Kinerja bank investor Jepang dan Korea kompak tumbuh signifikan di semester-I 2025. Bahkan beberapa di antara mereka berbalik untung dari kinerja perode sama tahun lalu yang merugi.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank investor Jepang dan Korea kompak tumbuh signifikan di semester-I 2025. Bahkan beberapa di antara mereka berbalik untung dari kinerja perode sama tahun lalu yang merugi.

PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 373 miliar sepanjang semester-I. Capaian ini berbalik dari merugi Rp 3,15 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong menyampaikan bahwa pembalikan rugi menjadi laba di paruh pertama tahun 2025 ini merupakan hasil dari pendekatan terintegrasi, baik secara operasional maupun non-operasional. 

"Dari sisi operasional, KB Bank menunjukkan pertumbuhan yang semakin baik, selain didorong kinerja bisnis, namun juga posisi unik kami sebagai bagian dari KB Financial Group yang mana institusi keuangan terbesar di Korea Selatan," kata Robby kepada Kontan, Jumat (1/8).

Selain itu, pertumbuhan ditopang pula dengan likuiditas KB Bank yang tetap solid pada semester I-2025. Hal itu tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) berbasis giro dan tabungan (Current Account Savings Account/CASA) sebesar 15,87% year-on-year (yoy), yang mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 31,49%, dari sebelumnya 27,30% di periode yang sama tahun 2024.

Baca Juga: KB Bank (BBKP) Cetak Laba Bersih Rp 373 Miliar di Semester I-2025

Robby bilang bahwa kinerja ini didorongnya melalui akuisisi nasabah aktif, penguatan digital banking, dan pendekatan layanan yang relevan baik untuk segmen ritel maupun korporasi. 

Hingga akhir Juni 2025, total kredit KB Bank juga tumbuh sebesar 6,14% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 43,08 triliun. Lebih-lebih aset KB Bank ikut membaik yang tercermin dari kredit berkualitas rendah (Loan at Risk/LAR) turun menjadi 24.07% dari 26,86%. Sementara itu, jumlah portofolio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) bruto turun sebesar 5,47% yoy pada semester I-2025.

Robby pun membeberkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan dalam menggenjot kinerja KB Bank di tahun ini ialah mengembangkan Korean Link Business, dengan memanfaatkan momentum peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) Korea Selatan ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. 

Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan potensi Korean Wave. Dengan lebih dari 10 juta penggemar K-pop di Indonesia, yang sebagian besar berasal dari generasi muda yang produktif dan digital savvy, KB Bank dinilai memiliki keunggulan kompetitif untuk memperkenalkan layanan secara lebih luas. 

Terakhir, dia menyampaikan bahwa tahun 2025 ini merupakan tahun turnaround bagi kinerja KB Bank. Sehingga ke depan, dia ingin terus memastikan pencapaian laba tahunan terus positif dan berkelanjutan.

"Untuk semester II-2025, kami melihat peluang pertumbuhan tetap terbuka," tambahnya.

Senada seirama, PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) juga mencatatkan kinerja laba bersih yang melejit. Sepanjang paruh pertama ini, OK Bank membukukan laba bersih Rp 60,64 miliar. Capaian ini terbang 251,03% secara tahunan (yoy) dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 17,28 miliar.

Jika dilihat dari laporan keuangan OK Bank yang dipublikasikan pada keterbukaan informasi BEI, pendorong utama dari kenaikan laba tersebut adalah pendapatan bunga bersih yang naik 8,33% yoy menjadi Rp 325,74 miliar.

Selain itu, OK Bank juga secara umum berhasil meningkatkan efisiensi di mana BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) mengalami perbaikan, dari yang mulanya 95,75% di semester-I tahun lalu, menjadi 86,52% di tahun ini.

Direktur Kepatuhan Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah menyampaikan pula jika penyaluran kredit di OK Bank meningkat, tumbuh 8,49% yoy, dari yang mulanya Rp 8,81 triliun menjadi Rp 9,56 triliun. Efdinal mengatakan jika ini sejalan dengan target pertumbuhan kredit OK Bank.

"Kinerja ini masih sejalan dengan strategi OK Bank yang menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10% di sepanjang tahun 2025," ungkap Efdinal.

Baca Juga: OK Bank (DNAR) Cetak Laba Rp 60,64 Miliar di Semester I-2025

OK Bank membukukan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) tipis sebesar 8,84% yoy dari Rp 6,36 triliun menjadi Rp 6,93 triliun pada semester I-2025. Realisasi itu ditopang giro sebesar Rp 921,1 miliar, tabungan Rp 414,85 miliar, serta deposito yang tumbuh 10,17% yoy menjadi Rp 5,59 triliun.

Efdinal menuturkan jika perolehan ini didapatkannya dari berbagai strategi OK Bank, mulai dari menekan biaya dana dengan memperkuat proporsi CASA (Current Account Saving Account), menawarkan bunga simpanan selektif, menggenjot digitalisasi layanan banking, serta kucuran program loyalitas dan bundling produk pendanaan.

Terakhir, Efdinal memaparkan bila OK Bank tetap optimis kinerja bakal bisa memenuhi target RBB hingga akhir tahun 2025.

"Target RBB kita untuk net profit sampai dengan akhir tahun 2025 adalah Rp103 milyar, dan kami masih optimis bisa tercapai," bidiknya.

Kemudian tak ketinggalan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dalam paparan kinerjanya mencatatkan kenaikan laba, sebesar 12%, dengan raupan laba bersih periode berjalan konsolidasian sebesar Rp 1,6 triliun.

Chief Financial Officer Bank Danamon Theresia Adriana menyampaikan pertumbuhan laba bersih Bank Danamon terutama didukung perbaikan pada biaya kredit atau cost of credit (CoC) sebesar 16% yoy. Danamon juga tercatat membukukan margin bunga bersih atau NIM konsolidasian sebesar 7,0%.

"Ada pun untuk pertumbuhan ini ditopang dengan perbaikan biaya kredit, cost of credit, bersamaan dengan pertumbuhan pemberian pijaman dan juga perhimpunan dana, serta kualitas aset yang tetap terjaga dengan baik," kata Theresia.

Baca Juga: Bank Danamon: Pembiayaan Produk KPM Prima Tumbuh 60% pada Semester-I 2025

DPK konsolidasian Danamon pun tumbuh 10% yoy, mencapai Rp 160,1 triliun. Dari jumlah tersebut, jumlah simpanan giro dan tabungan current account and savings account atau (CASA) tumbuh 4% yoy sebesar Rp 69,9 triliun.

Berbicara soal pertumbuhan kredit, Theresia menjabarkan bahwa kredit dan trade finance konsolidasian Danamon sebesar Rp 195,7 triliun hingga akhir Juni 2025. Pun pertumbuhan kredit di paruh pertama tahun ini disokong oleh peningkatan dua digit pada segmen enterprise banking & financial institution (EBFI), SME banking, dan consumer banking.

Ke depan Danamon belum berencana untuk menerbitkan obligasi global dalam waktu dekat, meski BI telah memberikan kelonggaran untuk offshore borrowing. Manajemen menilai kondisi likuiditas bank saat ini masih dalam posisi aman. Apa lagi, Danamon juga saat ini mendapatkan dukungan pendanaan dari perusahaan induk asal Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).

Terakhir, dia juga menjelaskan bahwa hingga akhir Juni ini, pertumbuhan kredit yang sehat sejalan dengan upaya perseroan menjaga kualitas aset. Rasio Loan at Risk (LAR) turun sebesar 210 bps menjadi 9,9%, serta penurunan rasio kredit bermasalah atau NPL bruto menjadi 1,8%.

Selanjutnya: Ekonom Soroti Maraknya Fraud di Startup, Kepercayaan Investor Terancam

Menarik Dibaca: Waspadai Anak yang Menggunakan Chatbot AI dan Teman Virtual di Era Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×