Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja mengklaim kinerja transaksinya menunjukkan tren kenaikan sepanjang tahun berjalan ini, seiring dengan meningkatnya adopsi pembayaran digital di berbagai layanan harian masyarakat.
Chief Executive Officer LinkAja, Yogi Rizkian Bahar menyampaikan bahwa transaksi LinkAja tumbuh positif di sejumlah layanan utama seperti utilitas, transportasi, dan QRIS.
“Pertumbuhan transaksi LinkAja sejalan dengan tren industri, yang tahun ini meningkat sekitar 14% secara tahunan. Ekosistem yang semakin luas dan pengalaman transaksi yang lebih seamless mendorong peningkatan penggunaan dari tahun ke tahun,” ujar Yogi kepada Kontan, Jumat (21/11/2025).
Baca Juga: Premi Great Eastern General Insurance (GEGI) Capai Rp 821 Miliar per Oktober 2025
Kinerja Ditopang Ekosistem Digital dan Perluasan Mitra
Yogi menyebut, kenaikan transaksi perusahaan didorong oleh perluasan layanan dan penetrasi di wilayah tier 2-3. Meningkatnya literasi digital, migrasi transaksi rutin ke kanal non-tunai, serta adopsi QRIS di sektor UMKM menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan.
Integrasi LinkAja di berbagai platform strategis seperti MyTelkomsel, MyPertamina, DigiPOS, serta layanan syariah juga meningkatkan engagement pengguna. Ekosistem DigiPOS kini memberdayakan lebih dari 300.000 merchant aktif, mayoritas pelaku UMKM, untuk menjual produk digital seperti pulsa, paket data, dan layanan PPOB.
Meski industri dompet digital menghadapi tantangan seperti persaingan ketat, literasi digital yang belum merata, serta sebagian masyarakat yang masih cash-centric, Yogi menegaskan faktor pendorong masih lebih dominan.
“Sebagai platform B2B2C, kami memiliki keunggulan struktural melalui integrasi dengan ekosistem BUMN, layanan publik, energi, transportasi, telekomunikasi, hingga merchant UMKM," tuturnya.
Baca Juga: Gagal Bayar Fintech Marak, OJK Minta Bank Perketat Channeling
Selain itu, perusahaan juga memperluas layanan yang memberikan recurring revenue, mengoptimalkan biaya operasional, dan menerapkan inovasi seperti dompet digital berbasis prinsip syariah.
"Dengan strategi tersebut, kami yakin pertumbuhan transaksi dapat dicapai secara berkelanjutan" kata Yogi.
Per semester I-2025, LinkAja telah memiliki lebih dari 92 juta pengguna terdaftar, 3 juta merchant, serta lebih dari 1,4 juta titik cash in dan cash out di seluruh Indonesia.
Selanjutnya: Freeport Indonesia Minta Izin Divestasi Saham 12% Dipercepat, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: Sambut Liburan dengan Promo Holiyay Bakmi GM Menu Favorit dalam Satu Paket Hemat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













