kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Mayoritas Jenis Unitlink Merekah pada Awal Tahun 2024


Rabu, 14 Februari 2024 / 15:51 WIB
Kinerja Mayoritas Jenis Unitlink Merekah pada Awal Tahun 2024
ILUSTRASI. Nasabah mencari informasi mengenai produk unit link dari asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Rabu (2/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/02/2022


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas jenis asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) alias unitlink mencatatkan tren positif pada Januari 2024. Adapun jenis pasar uang mencatatkan tren paling positif pada Januari 2024.

Berdasarkan data Infovesta, kinerja unitlink berjenis pasar uang memberikan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 0,29% pada Januari 2024. Disusul unitlink campuran yang memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 0,21%. Adapun unitlink jenis saham memberikan imbal hasil rata-rata 0,20%. Selain itu, unitlink pendapatan tetap terkontraksi 0,04% pada Januari 2024.

Mengenai kinerja unitlink pada Januari 2024, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyampaikan jenis pasar uang bisa memberikan imbal hasil yang paling tinggi karena menawarkan stabilitas di tengah risiko dan gejolak pasar.

"Pasar uang juga menjadi produk dengan risiko terendah dan paling aman di antara jenis lain," ungkapnya kepada Kontan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Generali Indonesia Sebut Kinerja Unitlink Sangat Bervariatif pada Januari 2024

Mengenai terkontraksinya jenis unitlink pendapatan tetap, Arjun menyampaikan penyebabnya karena dampak proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed yang tidak se-dovish seperti perkiraan sebelumnya. Salah satunya karena kekuatan tenaga kerja Amerika Serikat, seperti risiko inflasi global karena ketidakpastian geopolitik yang makin memburuk melalui disrupsi perdagangan global.

Untuk 2024, Arjun memperkirakan jenis unitlink saham dan pendapatan tetap masih prospektif meskipun proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed maupun Bank Indonesia (BI) tidak seoptimis atau dovish.

Selain itu, kata dia, ekonomi domestik masih bagus didukung oleh fundamental yang kuat, seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga inflasi yang masih di posisi optimal.

"Jadi, saham dapat sentimen bagus, sedangkan untuk pendapatan tetap didorong oleh fundamental yang juga kondusif sehingga imbal hasil masih menarik," kata Arjun. 

Sementara itu, PT BNI Life Insurance atau BNI Life menyatakan mayoritas Paydi atau unitlink masih mencatatkan kinerja positif untuk Januari 2024. Mengenai hal itu, Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menerangkan kinerja unitlink tertinggi dipegang jenis saham, yaitu produk Blife Link Saham Maksima dengan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 1,1%. 

"Hal itu disebabkan tumbuhnya saham dari sektor keuangan, khususnya perbankan," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (10/2).

Untuk Semester I-2024, Eben menyampaikan kemungkinan unitlink jenis saham akan menghasilkan return yang lebih tinggi dengan catatan selektif terhadap sektor yang dipilih. 

Pada Semester II-2024, kata dia, dengan adanya potensi penurunan suku bunga, maka akan memberikan dampak pada penurunan yield obligasi dan harga-harga akan meningkat sehingga kinerja portofolio pendapatan tetap diproyeksikan akan meningkat.

Baca Juga: BNI Life Sebut Produk Unitlink Saham Raih Return Tertinggi pada Januari 2024

Eben tak memungkiri pada tahun ini akan ada tantangan yang dihadapi terkait kinerja unitlink. Dia bilang yang menjadi tantangan kemungkinan perlambatan ekonomi serta isu geopolitik yang belum mereda. Dengan demikian, perusahaan harus aktif dalam mengelola portofolio dan responsif untuk setiap situasi.

Adapun PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) menyatakan kinerja unitlink atau Paydi pada Januari 2024 masih berkesinambungan dengan pasar dan sangat bervariatif sesuai karakteristiknya. Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan kinerja tentu juga dipengaruhi oleh fluktuasi dan perkembangan pasar.

"Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik dan risikonya masing-masing yang dipengaruhi oleh fluktuasi dan perkembangan pasar. Alokasi investasi pun disesuaikan dengan profil risiko nasabah," ucapnya kepada Kontan, Senin (12/2).

Vivin berharap pada tahun ini, pemilu akan berjalan lancar sehingga mendorong terjaganya stabilitas makro. Dengan demikian, pendapatan tetap dan ekuitas akan bergerak positif seiring ekspektasi adanya aliran dana asing masuk pascapemilu.

Dia tak memungkiri pada tahun ini ada sejumlah faktor yang akan memengaruhi kinerja unitlink. Salah satunya, yakni kondisi ekonomi makro, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan stabilitas politik. 




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×