kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit 10 bank besar cuma tumbuh 12%


Selasa, 14 Oktober 2014 / 09:10 WIB
Kredit 10 bank besar cuma tumbuh 12%
ILUSTRASI. Besok, Selasa (3/5) beberapa dearah di Yogyakarta akan alami hujan petir pada pagi hari. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.


Reporter: Adhitya Himawan, Dea Chadiza Syafina | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Bankir bakal bekerja keras menggenjot kredit dalam tempo kurang dari tiga bulan. Sebab, dalam delapan bulan pertama tahun ini atau hingga Agustus 2014, kucuran kredit bank jauh di bawah prediksi regulator perbankan.
Hitungan KONTAN, rata-rata pertumbuhan kredit 10 bank besar cuma 12,72% per Agustus secara tahunan (year on year/yoy).

Pencapaian ini meleset dari ramalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mematok pertumbuhan 15%. Sebanyak enam bank dari 10 bank besar membukukan pertumbuhan kredit kurang dari 15%. Beberapa bank papan atas bahkan membukukan pertumbuhan kredit di bawah 10% alias single digit. 

Contoh, hingga Agustus, kredit Bank Danamon tumbuh paling rendah, hanya 7,18% (lihat tabel). Sejumlah faktor memberatkan langkah perbankan menyalurkan kredit. Faktor utamanya yakni masih buramnya kondisi makro ekonomi Tanah Air. Ahmad Baiquni, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan, pihaknya mengerem kucuran kredit demi menghindari kredit macet. 

“Dalam situasi ekonomi seperti saat ini, BRI melakukan seleksi lebih ketat untuk menjaga kualitas penyaluran kredit,” ujar Baiquni kepada KONTAN, Senin (13/10). Tahun ini, seleksi ketat BRI diterapkan berdasarkan profil debitur dan sektor usaha debitur. Hingga Agustus 2014, kredit BRI tumbuh 13,34%, lebih rendah dibandingkan capaian pertumbuhan kredit BRI pada tahun lalu. 

Sebagai perbandingan, kredit BRI tumbuh 29,77% yoy, per Agustus 2013. Baiquni menyebutkan, perlambatan kredit tahun ini paling terasa pada sektor ritel. 

Efek ekonomi melambat 

Stagnasi pertumbuhan ekonomi turut berimbas negatif terhadap performa Bank Danamon. Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon, menyatakan, perlambatan pertumbuhan kredit disebabkan sikap debitur yang menunda mencairkan kredit. 
Memasuki semester II tahun ini, debitur Bank Danamon masih wait and see, menunggu perbaikan ekonomi dan politik.

"Perlambatan permintaan kredit tidak hanya pada kredit modal kerja, tapi juga kredit otomotif,” jelas Vera. Nasib lebih baik dialami Bank BNI. Hingga Agustus, kredit BNI tumbuh 17,60%. Gatot Murdiantoro Suwondo, Direktur Utama BNI optimistis, pihaknya bisa mencapai target kredit hingga penghujung tahun. “Selama ini BNI selalu mencapai kisaran target,” tandas Gatot.

Catatan saja, ramalan Bank Indonesia (BI), kredit mampu tumbuh 15%-17%. Lebih optimistis, Otoritas Jasa Keuangan memprediksi, kredit mampu tumbuh 16%-18%.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×