Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit macet alias non-performing finance (NPF) PT Mandiri Tunas Finance (MTF) semakin menurun. Hingga tutup tahun ini, perusahaan yakin, kredit macet masih di bawah kisaran 1%.
Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan, tren NPF perseroan semakin melandai terlihat pada akhir Desember 2016 lalu misalnya kredit macet perusahaan berada di posisi 1,49% dan menyusut ke level 0,88% pada akhir tahun 2017 lalu. Tahun ini, MTF akan memaksimalkan angka NPF tetap berada di bawah angka 1%.
Adapun strategi menekan rasio kredit macet MTF tahun lalu yakni berfokus pada segmen market pertama yakni kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan nasabah Bank Mandiri dan segmen kedua yakni down payment (DP) sebesar 25% ke atas. Lalu, memperkuat skill tim kredit dan meningkatkan pembiayaan di Area Sumatera dan Kalimantan yang bertumbuh pasarnya akibat membaiknya komoditas.
Sementara, di tahun 2018 anak usaha Bank Mandiri (Persero) Tbk ini pun masih akan tetap memfokuskan pada kedua segmen market tersebut. Selain itu, MTF akan menjadi channeling alias penghubung BSM-Oto dengan produk syariah di segmen nasabah DP besar.
Tak hanya itu, MTF juga akan semakin memperkuat tenaga tim penagih dan mengoptimalkan cabang-cabang MTF di Indonesia Timur. "Kami optimalkan di Indonesia Timur karena pertumbuhan pasarnya cukup baik dan kompetisi tidak berat," ujar Harjanto kepada Kontan.co.id, Senin (15/1).
Harjanto bilang, sumbangan angka kredit macet terbesar masih bersumber dari Jawa Tengah yang cenderung meningkat dan Sumatera Selatan, namun dalam progres perbaikan.
"Kualitas NPF MTF yang terbaik di Jawa Timur, kemudian di bagian Indonesia Timur," kata dia.
Sekadar tahu, per bulan MTF menarik kendaraan hasil kredit macet sebanyak 700 unit. Nasabah diberi waktu 14 hari untuk menebus kembali angsurannya. Jika tidak, tarikan kendaraan akan dilelang oleh MTF sehingga dana hasil lelang tersebut digunakan untuk melunasi kredit.
"Jika hasil lelang lebih, maka uang selisih di kembalikan ke nasabah. Nah Jika kurang, maka jadi risiko MTF," tutur Harjanto.
Sekedar tahu, tahun ini MTF membidik penyaluran pembiayaan sebesar Rp 24 triliun. Angka ini diperkirakan naik 8% dari realisasi tahun 2017 sebesar Rp 22,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News