kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,82   -2,69   -0.29%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Modal Kerja BCA Tumbuh 12,7% di Kuartal I 2024


Kamis, 09 Mei 2024 / 12:47 WIB
Kredit Modal Kerja BCA Tumbuh 12,7% di Kuartal I 2024
ILUSTRASI. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah menyalurkan kredit modal kerja senilai Rp 385 triliun di kuartal I 2024, atau tumbuh 12,7% secara YoY.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah menyalurkan kredit modal kerja senilai Rp 385 triliun di kuartal I 2024, atau tumbuh 12,7% secara YoY.

Kredit modal kerja berkontribusi sekitar 46,10% terhadap total kredit yang disalurkan BCA di periode tersebut yang mencapai Rp 835,7 triliun. Adapun mayoritasnya kredit modal kerja BCA disalurkan untuk pembiayaan di sektor jasa keuangan.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, dengan kekuatan likuiditas yang dimiliki, BCA optimistis penyaluran kredit akan tetap tumbuh hingga akhir tahun.

“Per Maret 2024, BCA telah menyalurkan kredit modal kerja sekitar Rp385 triliun, atau tumbuh sebesar 12,7% YoY. Kami berharap pertumbuhan kredit di 2024, termasuk kredit modal kerja, masih akan mencatatkan pertumbuhan positif.” ujar Hera kepada Kontan, Rabu (8/5).

Baca Juga: BCA Salurkan KUR Rp 294,9 Miliar hingga April

Menurut Hera, kontributor terbesar dari pertumbuhan kredit modal kerja BCA berasal dari sektor jasa keuangan dan pertambangan non migas di Maret 2024.

Sejalan dengan pertumbuhan double digit di semua segmen penyaluran kredit, BCA juga tetap menjaga rasio kredit macet (NPL) mereka.

Hingga Maret 2024, tercatat NPL BCA secara keseluruhan ada di level 1,9%. Lalu, rasio loan at risk (LAR) BCA juga turun menjadi 6,6% pada kuartal I-2024, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni 9,8%.

“BCA optimistis untuk senantiasa mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor, dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang.” kata Hera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×