kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit modal kerja sejumlah bank masih menggeliat


Minggu, 25 Juli 2021 / 11:24 WIB
Kredit modal kerja sejumlah bank masih menggeliat
ILUSTRASI. Penyaluran kredit modal kerja sejumlah bank masih menggeliat.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit meningkat pada kuartal kedua 2021, yang terlihat dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru yang berada di level 53,9%. Kredit modal kerja menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan kredit baru ini, yaitu dengan SBT sebesar 45%.

Salah satu bank yang membukukan pertumbuhan penyaluran kredit modal kerja adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Hingga akhir kuartal kedua 2021, BRI tercatat telah menyalurkan kredit modal kerja sebesar Rp 469,7 triliun. Bank pelat merah ini optimistis penyaluran kredit masih mampu tumbuh 7% hingga akhir tahun 2021.

Meskipun demikian, BRI masih membuka peluang untuk revise up atau revise down atas rencana bisnis bank (RBB) dengan mempertimbangkan kondisi yang ada.

“Tantangan utama penyaluran kredit perbankan nasional saat ini yakni menurunnya permintaan akibat tertekannya daya beli dan konsumsi masyarakat,” ujar Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto kepada KONTAN, Jumat (23/7).

Baca Juga: Penyaluran kredit modal kerja Bank Mandiri capai Rp 320,15 triliun hingga Mei 2021

Aestika menyebutkan, strategi BRI menyikapi hal ini adalah dengan business follow stimulus. “BRI akan terus menjadi mitra utama pemerintah dalam penyaluran berbagai stimulus bantuan sehingga dapat mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat,” tambahnya.

Hasil riset BRI menunjukkan, 72% pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) penerima Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) membutuhkan modal kerja tambahan, untuk mempercepat pemulihan usahanya dan juga mengembangkannya. “Hal ini merupakan salah satu sumber permintaan atas kredit usaha rakyat (KUR) BRI sehingga penyalurannya on the track,” ujar Aestika.

Sementara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan kredit modal kerja (KMK) secara bank only telah mencapai Rp 320,15 triliun hingga Mei 2021. “Jumlah tersebut masih tumbuh bila dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha kepada KONTAN, Jumat (23/7).

Rudi menguraikan, sampai dengan posisi akhir Juni 2021 bank berlogo pita emas ini masih mampu menjaga pertumbuhan kredit korporasi (segmen wholesale) di atas 5% secara year on year (YoY). “Adapun kontribusi utama pertumbuhan kredit tersebut antara lain berasal dari sektor telekomunikasi, pemerintahan, FMCG, serta perkebunan sawit & CPO,” tambahnya.

Bank Mandiri mengharapkan, sampai dengan akhir tahun 2021 kredit modal kerja dapat tetap tumbuh yang ditopang oleh sektor-sektor yang masih prospek baik dan relatif tidak terdampak secara langsung oleh pandemi Covid-19.

“Seperti telekomunikasi, FMCG, serta perkebunan sawit dan CPO, sebagaimana kondisi debitur pada sektor-sektor tersebut hingga paruh pertama tahun ini masih memiliki kinerja yang baik. Selain itu, dengan upaya pemerintah dan regulator untuk terus mendorong pemulihan ekonomi, kami optimis ruang pertumbuhan masih terbuka.” kata Rudi.

Sedangkan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyatakan, salah satu fokus utama kebijakan manajemen saat ini adalah adanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Beragam langkah telah disiapkan BNI demi mewujudkan kinerja yang berkelanjutan, diantaranya menetapkan target kinerja yang berbasiskan profitabilitas.

"Seperti memaksimalkan perolehan fee income dan juga meningkatkan pengguna digital banking, sehingga tidak hanya menekankan pada pertumbuhan aset semata,” ujar Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini kepada KONTAN, Jumat (23/7).

Baca Juga: Semester I-2021, penyaluran kredit BCA turun tipis




TERBARU

[X]
×