Reporter: Dyah Megasari |
SURAKARTA. Kinerja perbankan di wilayah eks Karesidenan Surakarta dinilai meningkat. Hal itu tecermin dari indikator utama, seperti total aset, kredit atau pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK).
Total aset perbankan di wilayah ini pada Oktober 2012 mencapai Rp 45,53 triliun atau tumbuh 27,28% di banding tahun lalu (year on year). Pertumbuhan ini berasal dari DPK berupa tabungan, deposito, dan giro yang mencapai Rp 33,71 triliun atau naik 20,86%.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Doni P Joewono, Selasa (27/11). Untuk kredit perbankan, pada Oktober 2012 mencapai Rp 36,39 triliun atau tumbuh 25,53% (year on year). Sebesar 37,73% dari total kredit atau Rp 13,73 triliun disalurkan untuk 401.643 debitur dari sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dari jumlah itu, sebesar Rp 1,04 triliun merupakan kredit usaha rakyat (KUR) yang telah disalurkan kepada 103.345 debitur.
"Perkembangan DPK dan kredit yang cukup baik menunjukkan perbankan di eks Karesidenan Surakarta menjalankan fungsi intermediasi perbankan dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Doni. (Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News