kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit perbankan tumbuh 1,53% di bulan Juli, ditopang bank BUMN dan BPD


Kamis, 27 Agustus 2020 / 13:55 WIB
Kredit perbankan tumbuh 1,53% di bulan Juli, ditopang bank BUMN dan BPD
ILUSTRASI. Kredit perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan di tanah akhir mengalami perbaikan setelah mengalami perlambatan pertumbuhan pada level terendahnya tahun ini di bulan Juni. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit tumbuh 1,53% year on year (YoY) pada bulan Juli 2020. 

Sementara di bulan Juni, kredit hanya tumbuh  1,49% YoY. Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, membaiknya pertumbuhan kredit tersebut sejalan dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah. 

Baca Juga: Bank optimalkan penyaluran kredit lewat platform daring

Ia menyebut pertumbuhan tersebut ditopang oleh penyaluran kredit bank BUMN yang tercatat tumbuh sebesar 3,36% dan kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) tumbuh 2,3%. Sementara bank swasta hanya tumbuh 0,39% dan bank asing bahkan masih mencatat kontraksi. "Hal ini menunjukkan bahwa bank swasta ini belum percaya diri terhadap perekonomian kita," kata Wimboh dalam paparan virtual, Kamis (27/8).

Sementara dari sisi kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU), pertumbuhan kredit ditopang oleh BUKU II yang tumbuh sebesar 4,48% YoY dan BUKU IV tumbuh 2,41% YoY. Sementara BUKU hanya tumbuh 0,3% dan BUKU III bahkan berkontraksi menjadi minus 3,1%.

Wimboh bilang, pertumbuhan pada BUKU II dan BUKU IV itu juga tidak lepas dari pertambahan jumlah banknya akibat mengalami kenaikan BUKU. Hingga Juli, tercatat ada empat bank BUKU I naik ke BUKU II dan dua bank BUKU III naik ke BUKU IV.

Dari sisi penggunaan, kredit modal kerja (KMK) tercatat mengalami kontraksi karena adanya pelunasan kredit yang dilakukan oleh beberapa debitur besar. Sementara kredit investasi mengalami peningkatan. 

Kredit perdagangan besar mengalami penurunan  baik untuk kebutuhan investasi maupun modal kerja. "Oleh karena itu sangat penting bagi pemangku kepentingan agar mendorong confindece masyarakat bisa kembali normal, terutama untuk mendorong konsumsi domestik," kata Wimboh.

Baca Juga: Penyaluran kredit makin berisiko

OJK berharap kredit terus akan membaik sejalan dengan program-program yang dilakukan pemerintah untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional seperti penempatan dana pada bank Himbara dan BPD dengan bunga rendah untuk disalurkan dalam bentuk kredit, pemberian subsidi bunga, penjaminan kredit modal kerja, serta pemberian bansos. 

Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp 30 triliun pada Bank Himbara pada 25 Juni dan ditargetkan di leverage dalam bentuk penyaluran kredit sebesar tiga kali lipat atau Rp 90 triliun dalam waktu tiga bulan. Hingga 18 Agustus 2020, bank BUMN telah menyalurkan kredit sebesar Rp 79,7 triliun atau sudah berhasil me-leverage 2,65 kali dari penempatan dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×