Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit propeti dan ritel merupakan dua sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan. Hal ini diakui oleh bankir dan regulator.
Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan adalah kredit konsumer khususnya properti.
Namun Boedi bilang dengan diberlakukannya kembali lagi tiga pilar per akhir Agustus 2017, pergerakan rasio kredit bermasalah atau NPL tidak akan naik signifikan. "Kondisi NPL sudah dicover oleh pencadangan di akhir 2017," kata Boedi kepada kontan.co.id, Selasa (21/8).
Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK menyarankan bank melakukan efisiensi untuk menjaga risiko kenaikan bunga acuan. Sementara, Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BTPN mengatakan sektr ritel merupakan yang cukup sensitif terhadap kenaikan bunga acuan.
Menurut Anika, bank akan selalu menjaga prinsip kehati-hatian. "Bank selalu menjaga kehati-hatian harus ada risk appetite," kata Anika kepada kontan.co.id, Senin (20/8). Pengelolaan NPL menurut Anika merupakan pekerjaan sehari hari bankir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News