kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Kredit properti dan ritel paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan


Selasa, 21 Agustus 2018 / 17:22 WIB
Kredit properti dan ritel paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank BTPN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit propeti dan ritel merupakan dua sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan. Hal ini diakui oleh bankir dan regulator.

Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan adalah kredit konsumer khususnya properti.

Namun Boedi bilang dengan diberlakukannya kembali lagi tiga pilar per akhir Agustus 2017, pergerakan rasio kredit bermasalah atau NPL tidak akan naik signifikan. "Kondisi NPL sudah dicover oleh pencadangan di akhir 2017," kata Boedi kepada kontan.co.id, Selasa (21/8).

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK menyarankan bank melakukan efisiensi untuk menjaga risiko kenaikan bunga acuan. Sementara, Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BTPN mengatakan sektr ritel merupakan yang cukup sensitif terhadap kenaikan bunga acuan.

Menurut Anika, bank akan selalu menjaga prinsip kehati-hatian. "Bank selalu menjaga kehati-hatian harus ada risk appetite," kata Anika kepada kontan.co.id, Senin (20/8). Pengelolaan NPL menurut Anika merupakan pekerjaan sehari hari bankir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×