kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.169   31,00   0,19%
  • IDX 7.055   71,46   1,02%
  • KOMPAS100 1.056   15,44   1,48%
  • LQ45 830   13,30   1,63%
  • ISSI 213   1,17   0,55%
  • IDX30 424   7,51   1,80%
  • IDXHIDIV20 510   8,12   1,62%
  • IDX80 120   1,73   1,46%
  • IDXV30 125   0,86   0,70%
  • IDXQ30 141   2,17   1,56%

Kredit properti dan ritel paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan


Selasa, 21 Agustus 2018 / 17:22 WIB
Kredit properti dan ritel paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank BTPN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit propeti dan ritel merupakan dua sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan. Hal ini diakui oleh bankir dan regulator.

Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan bunga acuan adalah kredit konsumer khususnya properti.

Namun Boedi bilang dengan diberlakukannya kembali lagi tiga pilar per akhir Agustus 2017, pergerakan rasio kredit bermasalah atau NPL tidak akan naik signifikan. "Kondisi NPL sudah dicover oleh pencadangan di akhir 2017," kata Boedi kepada kontan.co.id, Selasa (21/8).

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK menyarankan bank melakukan efisiensi untuk menjaga risiko kenaikan bunga acuan. Sementara, Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BTPN mengatakan sektr ritel merupakan yang cukup sensitif terhadap kenaikan bunga acuan.

Menurut Anika, bank akan selalu menjaga prinsip kehati-hatian. "Bank selalu menjaga kehati-hatian harus ada risk appetite," kata Anika kepada kontan.co.id, Senin (20/8). Pengelolaan NPL menurut Anika merupakan pekerjaan sehari hari bankir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×