Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat kredit wholesale banking mengalami kenaikan 8% year on year (yoy) menjadi Rp 42 triliun dari periode sama 2017 Rp 39 triliun.
Seiring pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga (DPK) dari bisnis wholesale banking Bank Permata naik lebih tinggi 33% yoy menjadi Rp 32 triliun dari periode sama 2017 Rp 24 triliun.
Investor relation Bank Permata dalam paparan publik yang akan dilakukan di Surabaya (18/9) dikutip melalui keterbukaan informasi ke BEI, Kamis (13/9) menjelaskan bahwa bisnis wholesale banking dapat dilihat dari perbaikan tren dari sisi transaksional.
Hal ini, ditunjukkan dari jumlah transaksi client berbasis elektronik melalui channel PeB naik 16%. Selain itu, jumlah transaksi collection virtual account naik 42%. Sedangkan total volume trade 2018 naik 24%. Selain itu volume produk global market 2018 naik 9%.
Akusisi nasabah baru dalam hal perbaikan kualitas kredit dari bisnis wholesale banking. Selain itu pertumbuhan bisnis di sisi korporasi dan komersial juga berkontribusi dalam perbaikan konsentrasi risiko.
Pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dibanding kredit wholebanking menurut manajemen untuk menjaga likuiditas bank agar lebih prudent. Selain itu kinerja kredit wholesale banking juga didorong berhasilnya program value chain program.
Untuk meningkatkan bisnis wholesale banking, Bank Permata akan memperkuat proses client on boarding terutama dalam hal penilaian kredit sesuai dengan risk appetite bank.
Selain itu, bank juga akan mempercepat penambahan nasabah dengan simplifikasi proses dan pemantauan turn around time. Bank juga terus mengembangkan segmen komersial dan pengembangan program value chain melalui PeVC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News