Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis paylater multifinance mencatatkan kinerja yang terus positif. Hal ini tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana piutang pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan mencapai sebesar Rp 6,82 triliun per Desember 2024. Angka ini tumbuh 37,6% secara year on year (YoY).
Sejalan dengan tren ini, Kredivo juga mencatat pertumbuhan signifikan pada bisnis BNPL, yang mana jumlah dan nilai transaksi pinjaman Palylater selama 2024 meningkat dua digit dibandingkan tahun sebelumnya.
SVP, Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari juga menyebutkan bahwa jumlah pengguna Kredivo kini melampaui 10 juta pengguna atau melonjak 20 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Dari total tersebut, kelompok usia produktif di rentang usia 18-35 tahun tetap mendominasi dengan proporsi lebih dari 70%.
Baca Juga: NPF Paylater Perusahaan Pembiayaan Terus Merangkak Naik, Ini kata Pengamat
Lebih jauh lagi, Indina menilai pertumbuhan BNPL ini didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mampu dijawab oleh Kredivo dengan menghadirkan layanan Paylater yang mudah, aman, fleksibel dan terjangkau.
Kemudian, Indina bilang, faktor lain yang membuat piutang pembiayaan BNPL naik yaitu, lantaran popularitas Paylater juga kini bukan hanya identik sebagai metode pembayaran di platform e-commerce, melainkan juga sebagai metode pembayaran di sektor belanja offline, yang mana pada akhir-akhir ini meningkat tajam.
"Kemudahan ini tentunya membuat para debitur tertarik untuk menggunakan Paylater atau BNPL," kata Indina kepada Kontan, Selasa (11/2).
Tak hanya itu, ia menilai dengan penggunaan Paylater tidak hanya terbatas pada produk bernominal besar semata, namun juga sudah digunakan untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Indina menyebutkan, riset dari Kredivo dan Katadata Insight Center pada 2024, menunjukkan bahwa 42,1% pengguna Paylater memanfaatkan layanan ini untuk mempermudah pembelian kebutuhan bulanan dan tambahan lainnya.
Baca Juga: Pembiayaan Paylater Multifinance Kian Meningkat, Pengamat: Imbas Kesenjangan Kredit
Sementara itu, dia menjelaskan terkait dengan ketentuan baru dari OJK soal pembatasan usia dan penghasilan pengguna, tentunya Kredivo menyambut positif pengaturan tersebut. Terlebih, sejak awal Kredivo telah menerapkan kebijakan usia minimal 18 tahun, dan pendapatan minimum Rp 3 juta sebagai syarat utama untuk pendaftaran akun.
Oleh karena itu, Indina menegaskan bahwa aturan baru OJK tersebut tidak akan berdampak pada kinerja pembiayaan Kredivo. Sebaliknya, Kredivo optimis bahwa kebijakan ini akan mendorong pertumbuhan industri yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Maka seiring dengan semakin luas dan dalamnya penetrasi Paylater di Indonesia, yang turut didukung oleh regulasi dan ekosistem kondusif dari OJK, kami melihat Paylater akan berkembang dengan baik di tahun ini,” imbuhnya.
Sejalan dengan prospek tersebut, Indina menuturkan bahwa di 2025, Kredivo akan fokus memperluas integrasi dengan merchant offline di berbagai sektor, termasuk merchant lokal di kota tier dua dan tiga.
Baca Juga: OJK: Paylater Perbankan Tak Jadi Hambatan bagi BNPL Perusahaan Pembiayaan
“Melalui strategi ini, kami berharap semakin banyak masyarakat di berbagai wilayah Indonesia dapat memenuhi kebutuhannya dengan lebih mudah melalui dukungan Paylater Kredivo,” kata dia.
Selanjutnya, Kredivo juga akan terus fokus meningkatkan layanan dan pengalaman terbaik bagi pengguna, terutama dari aspek fleksibilitas dan kenyamanan yang ditawarkan, sehingga pengguna dapat merasakan pengalaman yang seamless untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka tanpa terbebani oleh masalah cash flow.
“Semua upaya ini tentunya tetap didukung dengan inisiatif edukasi literasi keuangan dari Kredivo yang berkelanjutan baik untuk pengguna dan masyarakat umum. Berbagai upaya ini diharapkan dapat membantu memperluas inklusi keuangan di Indonesia,” tandasnya.
Selanjutnya: Study Group Sampai Friendly Rivalry, 6 Drakor Ini Tentang Bullying di Sekolah
Menarik Dibaca: Study Group Sampai Friendly Rivalry, 6 Drakor Ini Tentang Bullying di Sekolah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News