kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kuartal III-2020, transaksi uang elektronik di e-commerce 42% dari total pembayaran


Rabu, 25 November 2020 / 10:43 WIB
Kuartal III-2020, transaksi uang elektronik di e-commerce 42% dari total pembayaran
ILUSTRASI. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uang elektronik semakin diterima luas oleh masyarakat. Hal ini tercermin dari semakin banyak masyarakat menggunakan uang digital pada transaksi e-commerce.

Bank Indonesia melihat peningkatan tren ekonomi keuangan digital di Indonesia. Hal ini juga dipengaruhi oleh kesadaran dan perubahan perilaku penggunaan e-commerce seiring pembatasan fisik di tengah pandemi.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, data BI menunjukkan nominal transaksi e-commerce pada kuartal III-2020 mencapai Rp 70 triliun. Nilai itu naik dibandingkan periode yang sama tahun 2019 hyang sebesar Rp 60 triliun.

“Peningkatan transaksi itu, diikuti dengan transformasi pembayaran dari penggunaan transfer bank ke alat pembayaran lain termasuk uang elektronik (UE). Pada kuartal III-2020, pembayaran e-commerce menggunakan uang elektronik sudah mencapai 42% dari total pembayaran,” ujar Destry pada penutupan Indonesia Fintech Summit 2020, Rabu (25/11).

Baca Juga: Ekonomi digital pada e-commerce & media sosial menunjukkan tren positif saat pandemi

Ia menyatakan pergeseran transaksi ke uangan elektronik itu cukup pesat dibandingkan 2017 yang baru 11%. Ia menilai tren penggunaan uang elektronik ini akan terus berlanjut ke depannya.

Bank Sentral telah melihat peran penting teknologi yang akan turut mentransformasi kebiasaan masyarakat termasuk bidang pembayaran. Oleh sebab itu, BI mengaku harus menyeimbangkan antara mendorong inovasi dan mitigasi risiko.

“Sebagai respons hal tersebut, BI telah menyusun blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025. Lewat ini, BI berkomitmen penuh kembangkan keuangan digital, sistem pembayaran digital, dan inklusi keuangan,” jelasnya.

Hal itu agar tercapai efisiensi pembayaran, mewujudkan inklusi keuangan dan memajukan UMKM. Oleh sebab itu, dia menyebut perlu ada kerja sama antara pelaku, fintech, bank, e-commerce, dan regulator.

Selanjutnya: Ada pendemi, transaksi uang elektronik kartu sepanjang 2020 turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×