Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghentikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak akhir tahun 2014. Sebagai gantinya, BRI menyalurkan program serupa bernama Kupedes Rakyat.
"Mengingat potensi yang sangat besar, basis nasabah yang besar, dan kemampuan SDM BRI yang kompeten untuk menyalurkan produk KUR, BRI melakukan modifikasi KUR menjadi Kupedes Rakyat," jelas Budi.
Seperti diketahui bahwa, mulai akhir 2014 kemarin, penyaluran KUR di moratorium atau dihentikan oleh Kementerian terkait. Itu sebabnya BRI menggantikannya dengan Kupedes Rakyat. Segmen pasar dan Karakteristik Kupedes Rakyat ini sama dengan KUR.
Kupedes Rakyat adalah produk pinjaman skala kecil (plafond maksimal Rp 25 juta) yang berbasis komersial penuh, diberikan kepada calon debitur yang feasible baik yang sudah bankable maupun yang belum bankable. Syaratnya adalah telah memiliki usaha secara aktif minimal 6 (enam) bulan dan tidak sedang mendapatkan fasilitas kredit Kupedes komersial.
Kupedes Rakyat juga memiliki mekanisme penjaminan kredit dengan coverage sebesar 70%. Selain penjaminan, debitur diberikan fasilitas AMKKM (Asuransi Mikro Kecelakaan Kesehatan dan Meninggal Dunia) yang bertujuan untuk membantu stabilitas cashflow nasabah apabila nasabah mengalami sakit, kecelakaan atau meninggal dunia. Fasilitas AMKKM tersebut diberikan selama 1 tahun pertama setelah nasabah melakukan realisasi pinjaman Kupedes Rakyat.
Dalam menyalurkan Kupedes Rakyat, BRI menggunakan Teras BRI yang berada di pasar-pasar basah dan BRI Unit yang menjangkau daerah-daerah terpencil. “Hingga saat ini jumlah jaringan mikro, termasuk Teras BRI dan Teras BRI keliling adalah 8.360 outlet dengan infrastruktur IT real time online” pungkasnya.
Sekedar gambaran, hingga akhir tahun 2014, BRI menyalurkan KUR sebesar Rp 117 triliun, tumbuh 134,4% yoy.
Menurut Budi, tingkat penyaluran KUR selama ini selalu lancar. Dari Rp 117 triliun yang telah disalurkan sepanjang tahun lalu, NPL KUR Bank BRI ada di posisi 1,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News