kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kurang dari Dua Bulan, Bank Perlu Kejar Penyaluran KUR hingga Rp 92 Triliun


Kamis, 09 November 2023 / 19:25 WIB
Kurang dari Dua Bulan, Bank Perlu Kejar Penyaluran KUR hingga Rp 92 Triliun
ILUSTRASI. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki usai pembukaan ASEAN Weekend Market di?Jakarta, Jumat (1/9).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2023 tersisa kurang dua bulan ini, namun realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih jauh dari target. Untuk mencapai target yang sudah dicanangkan, penyalur KUR, dalam hal ini termasuk perbankan,  perlu menyalurkan KUR sekitar Rp 92 triliun lagi.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan hingga 7 November 2023, penyaluran KUR baru sebesar Rp 204,17 triliun atau setara 68,74% dari target. Oleh karenanya, beberapa strategi pun perlu dilakukan agar target tersebut tercapai.

Teten bilang selama ini bank dinilai belum berani memberikan kemudahan penyaluran KUR bagi UMKM yang membutuhkan dan secara ekonomi masih bisa tumbuh. Misalnya, UMKM di sektor makanan dan minuman.

“Regulasi KUR tanpa agunan hingga Rp 100 juta juga kurang berjalan,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (9/11).

Baca Juga: Simpanan Nasabah di Bank yang Dijamin LPS Sudah 30 Kali Pendapatan Per Kapita

Ia bilang harusnya bank lebih berani melakukan inovasi dalam menyalurkan KUR. Dimana, mulai dicoba penerapan kredit skoring untuk penyaluran KUR. Harapannya, pelaku UMKM tidak terkendala masalah kolateral.

“Perlu ada keberanian OJK juga untuk memberikan dukungan kebijakan credit scoring agar bank penyalur KUR lebih berani,” ujarnya.

Di sisi lain, Teten juga mengungkapkan sejatinya tidak ada sanksi apapun ketika penyalur KUR tak memenuhi target. Mengingat, saat ini masih beberapa bank yang kemungkinan tak bakal menyentuh target karena ada beberapa revisi.

Direktur Retail Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Ngatari mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih optimis bisa menyalurkan KUR mendekati targetnya Rp 14 triliun. Meski, ia tak menutup kemungkinan adanya revisi.

“Ada sih revisi tapi tak sampai Rp 1 triliun,” ujar Ngatari, Kamis (6/10)

Ia berpendapat lambatnya penyaluran KUR di tahun ini juga disebabkan oleh pembagian kuota dari pemerintah yang baru dibagi pada pertengahan Februari 2023. Ngatari bilang saat ini realisasi KUR baru sekitar 87%

“Selama kuota belum dibagi kan kita juga gak bisa menyalurkan. Tapi kita termasuk yang paling besar realisasinya sekarang” ujarnya.

Sementara itu, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Sunarna Eka Nugraha melihat kendala saat ini adalah kebijakan pemerintah dalam penyaluran KUR adalah menyasar debitur baru. 

Baca Juga: Berikut Upaya Bank Digital Menggeber Kinerja Kredit di Sisa Tahun 2023

Di sisi lain, Sunarna melihat sudah banyak UMKM yang saat ini pernah memiliki kredit produktif sebelumnya, terutama di perkotaan. Adapun, potensi yang ada saat ini adalah debitur baru di luar perkotaan dan di sektor pertanian.

“Kondisi El Nino saat ini membuat perbankan lebih selektif dalam menyalurkan KUR,” ujarnya.

Meski demikian, Sunarna masih optimistis mampu memenuhi target penyaluran KUR di akhir tahun mencapai Rp 18 triliun. Hingga 31 Oktober 2023, BNI sudah menyalurkan KUR senilai Rp 15,4 triliun kepada lebih dari 100.000 UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×