Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih semester I 2012 sebesar Rp 5,29 triliun. Angka ini naik 10,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 4,79 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memaparkan, pendapatan bunga bersih BCA hingga Juni lalu mencapai Rp 9,19 triliun atau naik 14,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 8,03 triliun. Pendapatan non bunga BCA juga naik 12,1% dari Rp 3,24 triliun menjadi Rp 3,633 triliun.
Penyaluran kredit BCA tumbuh 41,5% dari Rp 66,3 triliun menjadi Rp 226 triliun hingga Juni 2012. Pencapaian ini di atas target yang dipatok Bank Indonesia (BI) di level 24%.
Kredit konsumer melonjak lebih dari 50% menjadi Rp 60 triliun. Kenaikan ini didorong oleh portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang melejit hingga 73,5% menjadi Rp 36,5 triliun.
"BCA mengukuhkan posisinya sebagai yang terdepan dalam hal penyaluran KPR dengan meluncurkan KPR dengan suku bunga tetap per tahun 8% untuk 55 bulan pertama pada Februari 2012," terang Jahja saat paparan kinerja semester I 2012, Senin (30/7).
Dalam periode kinerja ini, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tumbuh 24,4% menjadi Rp 18,1 triliun, sedangkan kartu kredit meningkat 25,1% menjadi Rp 5,5 triliun pada akhir Juni 2012.
Kredit korporasi BCA juga tumbuh 42,6% menjadi Rp 77,3 triliun. Ini didapat dari sektor industri jasa keuangan, perkebunan & pertanian, dan rokok & tembakau. Pada saat yang sama kredit komersial dan UKM tumbuh 35% mencapai Rp 88,7 triliun.
"LDR kami sekarang jadi 65,5% sementara rasio kredit bermasalah (LDR) pada level rendah 0,5%" tuturnya. Untuk dana pihak ketiga mengalami peningkatan 19,4% menjadi Rp 341,1 triliun. Ini terdiri dari saldo tabungan Rp 182,3 triliun, giro Rp 82,8 triliun dan deposito Rp 76 triliun. Untuk secondary reserves tercatat Rp 59,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News