kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju penyaluran kredit kian melambat, bankir mulai pesimistis


Senin, 21 Oktober 2019 / 20:07 WIB
Laju penyaluran kredit kian melambat, bankir mulai pesimistis
ILUSTRASI. Suasana transaksi nasabah di Bank BNI Cabang Jakarta Pusat, Selasa (2/10). Dalam Survei Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia, pertumbuhan kredit diprediksi cuma mencapai 9,7% (yoy) hingga akhir tahun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/10/2018.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir tanah air pesimistis pertumbuhan kredit hingga akhir tahun dapat membaik. Dalam Survei Perbankan yang dilakukan Bank Indonesia, pertumbuhan kredit diprediksi cuma mencapai 9,7% (yoy) hingga akhir tahun.

Prediksi tersebut lebih rendah dari prediksi yang dilakukan sebelumnya dengan menargetkan pertumbuhan 11,2% (yoy). Pun lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit pada 2018 yang mencapai 12,1% (yoy).

Baca Juga: Aset bank daerah masih mampu tumbuh dengan pesat

Meski demikian, prediksi tersebut masih berada dalam rentang yang ditargetkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 9%-11%. Sementara per Agustus 2019, penyaluran kredit senilai Rp 5.525,79 triliun dengan pertumbuhan 8,67% (yoy).

Wakil Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) Herry Sidharta bilang perlambatan kredit terjadi akibat kondisi ekonomi global yang belum stabil. Ini ditambah dengan masih ketatnya likuiditas. 

Hingga Agustus 2019, OJK mencatat loan to deposit ratio (LDR) perbankan mencapai 94,66%, meningkat dibandingkan Juli 2019 sebesar 94,48%.

Pertengahan tahun, bank berlogo angka 46 ini juga telah merevisi target pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) yang semula 13%-15% menjadi 12%-13%.

“Sejauh ini masih on track, dan semoga bisa memenuhi target hingga akhir tahun. Sementara hingga kuartal 3-2019 kami proyeksikan pertumbuhan masih double digit, lebih tinggi dari industri, dan peers group,” kata Herry kepada Kontan.co.id, Senin (21/10).

Sementara hingga Agustus 2019, BNI tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp 525,7 triliun dengan pertumbuhan 19,7% (yoy). Herry bilang pertumbuhan utamanya ditopang oleh segmen korporasi yang tumbuh 21,24% (yoy).

Baca Juga: Penuh tantangan, NIM perbankan sulit untuk meninggi lagi

Adapula PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) yang juga optimistis dapat meraih pertumbuhan kredit sesuai dengan target hingga akhir tahun. Meski demikian, perlu dicatat bank milik taipan Dato Sri Tahir ini sejak awal memang memasang target yang tak besar.

“Sejauh ini masih on track, dan sesuai RBB dengan pertumbuhan kredit 9%-10%,” kata Presiden Direktur Bank Mayapada Hariyono Tjahrijadi kepada Kontan.co.id.

Hariyono sebelumnya juga menyatakan, tak besarnya target pertumbuhan yang dibidik perseroan lantaran sejak awal tahun perseroan memang telah mengantisipasi dampak perang dagang terhadap ekonomi global maupun domestik.

Sedangkan hingga akhir September 2019, Bank Mayapada telah menyalurkan kredit senilai Rp 68,56 triliun dengan pertumbuhan mencapai 8,63% (yoy).

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) Jahja Setiatmadja juga mengakui cukup berat untuk meraih pertumbuhan kredit hingga 11%-12% hingga akhir tahun. Alasannya menjelang akhir 2019, Jahja mengaku terjadi perlambatan permintaan kredit dari pasar.

Baca Juga: Moody’s memberikan prospek stabil, ini rekomendasi analis untuk saham perbankan

“Permintaan kredit dibandingkan tahun lalu memang meredup. Kami masih berharap hingga akhir tahun pertumbuhan kredit bisa mencapai 10%-11%, kalau kisaran 11%-12% berat,” katanya saat ditemui Kontan.co.id belum lama ini.

Jahja menambahkan sejak akhir tahun hingga September 2019 perseroan juga baru meraih pertumbuhan kredit di kisaran 7% (ytd). Sedangkan secara tahunan pertumbuhannya mencapai 10% (yoy).

Juni 2019 lalu, kepada Kontan.co.id, Jahja optimistis bank swasta terbesar di tanah air ini bisa meraih pertumbuhan kredit di kisaran 10%-11%. Meski demikian kini ia lebih realistis dengan mematok pertumbuhan kredit di kisaran 8%-9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×