Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sebanyak 432.219 orang menjadi tenaga pemasar alias agen asuransi jiwa hingga 31 Maret 2015. Jumlah ini meningkat 25,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu 344.623 orang.
"Itu artinya, sedikit lagi untuk merealiasisasikan target industri asuransi jiwa memiliki 500.000 agen sampai akhir tahun nanti," ujar Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Kamis (4/6).
Agen merupakan jalur distribusi utama industri asuransi jiwa di Tanah Air. Kanal pemasaran ini berkontribusi hingga 44,1% dari total pendapatan premi asuransi jiwa yang mencapai Rp 32,95 triliun sampai kuartal pertama tahun ini.
Diikuti oleh jalur distribusi melalui kerja sama dengan bank mitra atawa bancassurance sebesar 35,6% dan saluran alternatif 20,3%. Dari sisi produk, di antaranya 53,9% adalah produk asuransi jiwa berbasis investasi (unitlink) dan 46,1% sisanya merupakan produk asuransi jiwa tradisional.
"Kami optimistis dapat mencapai target agen 500.000 orang. Ini juga untuk meningkatkan kinerja industri. Disamping itu, kami memandang, pertumbuhan jumlah agen sebagai tanda, industri ini menjadi salah satu pilihan karir yang semakin menarik bagi masyarakat," imbuh Nini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News